Rabu, 18 Desember 2013

ADM KESISWAAN DAN HUMAS


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Administrasi adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan aktifitas arsip mengarsip,catat- mencatat,mengagendakan dan lain sebagainya mengenai suatu hal atau kegiatan.
Dalam suatu lembaga pendidikan, didalamnya terdapat wakil kepala sekolah terutama untuk pendidikan menengah pertama dan menengah atas.Wakil kepala sekolah bertugas membantu kepala sekolah dalam menyelesaikan tugas atau mengurusi bidang garapan sesuai dengan bidangnya masing- masing.
Wakil kepala sekolah yang mengurusi bidang siswa dimanakan waka kesiswaan.Wakil kepala sekolah yang mengurusi bidang hubungan sekolah dengan masyarakat,dengan komite,dengan orang tua wali atau dengan siswa sekalipun,dinamakan waka humas.
Kesemuanya itu waka kesiswaan dan waka humas bertanggung jawab atas urusannya masing- masing dan melaporkan hasil kegiatannya kepada Kepala Sekolah yang bersangkutan.
B.  Rumusan Masalah
1.    Pengertian Administrasi Kesiswaan dan Pengertian Administrasi Humas?
2.    Ruang Lingkup Administrasi Siswa?
3.    Penerimaan siswa baru?
4.    Ketatausahaan siswa?
5.    Komunikasi Persekolahan?
6.    Jenis- jenis Humas Pendidikan?
7.    Pola Pelaksanaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat?
C.  Tujuan Penulisan
       Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar kita semua paham pengertian administrasi kesiswaan dan administrasi huas,Ruang lingkup administrasi kesiswaan,Bagaimana penerimaan siswa baru.
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Administrasi Kesiswaan dan Pengertian Administrasi Humas
Administrasi siswa adalah kegiatan pencatatan siswa mulai dari proses penerimaan hingga siswa tersebut lulus dari sekolah.
Administrasi humas adalah Administrasi yangberkaitan antara sekolah dengan siswa,dengan orang tua wali,dengan masyarakat sekitar,dengan komite sekolah atau dengan pihak- pihak terkait.
B.  Ruang Lingkup Administrasi Siswa
Dengan melihat pada proses memasuki sekolah sampai sisw meninggalkannya terdapat 4 kelompok administrasi kesiswaan; (1) penerimaan siswa (2) ketatausahaan siswa (3) pencatatan bimbingan dan penyuluhan (4) Pencatatan prestasi belajar.
      
C.  Penerimaan siswa baru
Penerimaan siswa baru merupakan peristiwa penting bagi suatu sekolah,karena peristiwa ini merupakan titik awal yang menentukan kelancaran tugas suatu sekolah.
       Kesalahan dalam penerimaan siswa baru dapat menentukan sukses tidaknya usaha pendidikn di sekolah yang bersangkutan,kapan penerimaan siswa baru dilakukan.
       Penerimaan siswa baru bukanlah hal yang ringan, maka menjelang tahun ajaran baru proses penerimaan siswa baru harus dilakukan.Untuk itu maka penunjukan panitia penerimaan siswa baru telah dilakukan oleh kepala sekolah sebelum tahun ajaran berakhir.Panitia penerimaansiswa baru sisfatnya tidak tetap, jadi akan dibubarkan jika tugasnya telah selesai.
       Tugas Panitia Penerimaan;
1. Menentukan banyaknya siswa yang diterima
2. Menentukan syarat- syarat penerimaan siswa baru
3. Melaksanakan penyaringan
4. Mengadakan pengumuman penerimaan
5. Mendaftarkan kembali calon yang sudah diterima
6. Melaporkan hasil pekerjaan kepada Kepala Sekolah
D.KETATAUSAHAAN SISWA
Sebagai tindak lanjut dari penerimaan siswa maka kini menjadi tugas tata usaha sekolah untuk memproses siswa- siswa tersebut dalam catatan sekolah.Catatan sekolah dibedakan menjadi dua jenis;
1.      Catatan untuk seluruh sekolah
2.   Catatan untuk satu kelas
Jenis- jenis catatan ini antara lain;
a.       Buku Induk
Yaitu buku yang digunakan untuk mencatat data semua anak yang pernah dan sedang mengikuti pembelajaran disekolah tersebut.
b.      Buku Klaper
Yaitu buku pelengkap buku induk yang dituliskan menurut abjad dan berfungsi untuk membantu petugas dalam mencari data dari buku induk.
c.       Catatan Tata Tertib Sekolah
Yaitu catatan atau peraturan yang bukan hanya diperlukan bagi siswa saja,tetapi juga untuk guru dan karyawan lain.
E.Komunikasi Persekolahan
Apabila sekolah dipandang sebagai suatu organisasi maka komunikasi yang terjadi dibedakan atas komunikasi internal dan komunikasi ekternal.
a.       Komunikasi Internal adalah komunikasi yang terjadi didalam sekolah
1.Antara Kepala Sekolah dengan Guru
2. Antara Kepala Sekolah dengan Siswa
3. Antara Kepala Sekolah dengan Tata Usaha
4. Antara Guru dengan Guru
5. Antara guru dengan siswa
6. Antara Guru dengan Tata Usaha
7. Antara Siswa dengan Tata Usaha
b. Komunikasi ekternal,yaitu komunikasi yang terjadi antara sekolah dengan masyarakat yakni orang tua atau wali dan masyarakat pada umumnya.

F. Jenis- jenis Humas Pendidikan
Humas pendidikan meliputi pembiacaraan hubungan masyarakat luas yang pesannya berupa masalah-masalah pendidikan.Jadi dalam keiatan humas terkadang suatu kegiatan komunikasi,humas pendidikan bukan hanya terjadi pada sekolah saja,akan tetapi dapat menyangkut semua bentuk komunikasi tentang masalah pendidikan.
Pentingnya humas pendidikan dapat diterangkan sebagai berikut;
1.                  Humas merupakan suatu kegiatan yang sangat diperlukan dalam semua pelaksanaan pekerjaan yang memiliki sarana untuk mengenalkan diri kepada masyarakat luas tentang apa yang sedang atau akan dikerjakan
2.                  Humas merupakan alat untuk menyebarkan gagasan kepada orang lain
3.                  Humas dapat digunakan sebagai sarana untuk memperoleh bantuan yang diperlukan dari orang atau badan lain.
4.                  Humas mendorong usaha sesorang atau suatu badan untuk membuka diri agar diberikan masukan dengan kritik dan saran dari orang lain.
5.                  Humas memenuhi keinginantahuan manusia dalam rangka memenuhi naluri untuk selalu berkembang.
Kegiatan humas selalu dilakukan dengan komunikasi.Jika ditinjau dari segi komunikasi,maka dapat dilakukan dengan dua cara;
1.                  Komunikasi Formal, yaitu komunikasi yang dilakukan oleh petugas- petugas yang ditunjuk oleh lembaga atau istansi untuk melakukan humas.Kegiatan komunikasi formal ini dilakukan secara sistematis,terencana tujuannya dan dinyatakan dengan jelas
2.                  Komunikasi informal yaitu semua pemindahan gagasan atau ide- ide yang dilakukan melalui jalur yang tidak direncanakan terlebih dahulu.
G. Pola Pelaksanaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
1. Perencanaan meliputi;
a. Identifikasi masalah
Perlu disepakati apa yang merupakan masalah utama
b.   Perumusan masalah
c.    Perumusan tujuan
d. analisis dan seleksi alternative pemecahan masalah
e. identifikasi sumber penunjang/ hambatan
f. Penyusunan program
h. Menyusun jadwal pertemuan
2. Pelaksanaan
a. Menyampaiakan rencana diatas kepada orang tua siswa melalui rapat berturut-turut,
b. Mengundang para alumni melalui pengurusnya untuk hal yang sama
c. Mengumpulkan orng tua siswa tertentu dan beberapa tokoh masyarakat dengan maksud yang sama
3. Pengorganisasian
a. Mengukuhkan atau memilih pengurus baru BP3,alumni dan panitia
b. Menjelaskan uraian tugas dan kerangka organisasi sehingga jelas siap yang menangani
c.Menyusun program kegiatan
4. Laporan awal tahun pelajaran
a. Setiap semester dibuat laporan terinci dan disampaikan kepada anggota
b. Laporan awal tahun pelajaran


















BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Administrasi siswa adalah kegiatan pencatatan siswa mulai dari proses penerimaan hingga siswa tersebut lulus dari sekolah.
Administrasi humas adalah Administrasi yangberkaitan antara sekolah dengan siswa,dengan orang tua wali,dengan masyarakat sekitar,dengan komite sekolah atau dengan pihak- pihak terkait
terdapat 4 kelompok administrasi kesiswaan; (1) penerimaan siswa (2) ketatausahaan siswa (3) pencatatan bimbingan dan penyuluhan (4) Pencatatan prestasi belajar.
Penerimaan siswa baru merupakan peristiwa penting bagi suatu sekolah,karena peristiwa ini merupakan titik awal yang menentukan kelancaran tugas suatu sekolah.
Sebagai tindak lanjut dari penerimaan siswa maka kini menjadi tugas tata usaha sekolah untuk memproses siswa- siswa tersebut dalam catatan sekolah.
Apabila sekolah dipandang sebagai suatu organisasi maka komunikasi yang terjadi dibedakan atas komunikasi internal dan komunikasi ekternal.
            Humas pendidikan meliputi pembiacaraan hubungan masyarakat luas yang pesannya berupa masalah-masalah pendidikan.Jadi dalam keiatan humas terkadang suatu kegiatan komunikasi,humas pendidikan bukan hanya terjadi pada sekolah saja,akan tetapi dapat menyangkut semua bentuk komunikasi tentang masalah pendidikan.

     
B.  Saran
          Sebagai salah satu yang ikut menyukseskan jalannya pembelajaran.Sebagai kesiswaan dalam sekolah sebaiknya memberikan layanan yang baik terhadap siswa.Sebagai humas juga diharapkan bisa memuaskan pelayanan terhadap yang memerlukan layanan humas.


















DAFTAR PUSTAKA
·         Prof.Dr.Suharsimi Arikunto.2012.Manajemen Pendidikan.Yogyakarta:Aditya Media
·         Didin Kurniawan, M.Pd.2012.Manajemen Pendidikan (Konsep dan Prinsip Pengelolaan Pendidikan). Yogyakarta:Ar- Ruzz Media.

Senin, 25 November 2013

PEMBUATAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

Pembuatan Multimedia Pembelajaran Interaktif
Dengan Microsoft Office PowerPoint 2007
Oleh Suyitman, S.Pd.I.1
A. Pendahuluan
Multimedia pembelajaran interaktif merupakan media pembelajaran yang terdiri dari berbagai unsur media, seperti gambar, teks, animasi, dan video. Saat ini tersedia berbagai software untuk membuat multimedia pembelajaran interaktif, seperti Macromedia Flash, Director MX, Swtich Max, dll., juga Microsoft Office Power Point (PPT). Kelebihan PPT dibanding software lainnya bahwa PPT lebih mudah digunakan karena hampir semua laptop atau computer telah terinstal dengan program tersebut. Sebelum membuat multimedia interaktif, sebaiknya semua file yang berkaitan dengan media pembelajaran dibuat dalam satu folder dan tidak ada folder lainnya di dalamnya.
B. Dasar-dasar PowerPoint
1. Memulai PPT
a. Klik Start Menu (Lihat Gambar 01)
b. Klik All Program (Lihat Gambar 02)
c. Klik Microsoft Office (Lihat Gambar 03)
d. Tampilan setelah menu ”Microsoft Office PowerPoint” diklik (Lihat Gambar 04)
1 Guru MTs Negeri Kebumen 1, Jl. Tentara Pelajar No. 29 Kebumen 54312. Peserta TOT Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) BPTIKP Jawa Tengah Tahun 2010 dan LPMP Jawa Tengah Tahun 2011. Untuk pelatihan MPI hubungi HP. 081343843611.
Gambar 01
Gambar 02
Gambar 03
Gambar 04
e. Apabila short cut ”Microsoft PowerPoint” sudah ada pada desktop, maka tinggal mengklik 2 X logo PPT tersebut.
f. Tampilan Pertama PPT
g. Bekerja dengan Power Point
1. Mengenal Area Kerja
2. Menulis Teks
- Clik area yang bertuliskan ”Click to add title”, tampilan seperti berikut ini
Klik 2 X logo tersebut
Gambar 05
Title Bar : Menunjukan nama file yang sedang aktif
Menu Bar : Berisi menu
Standar Toolbar
Slide Outline
Tampilan norma
Sortir Slide
Menampilkan Slide
Slide yang sedang digunakan
- Tuliskan teks yang diinginkan, misalkan “Multimedia Pembelajaran Interaktif”
3. Mengganti warna Teks
a. Blok teks yang akan diganti dengan cara
- Tempatkan kursor di awal kalimat, depan huruf ”M”
- Tekan tombol SHIFT+CTRL+tanda panah ke kanan
b. Pilih menu ”Font Color”
4. Mengatur Teks
Pada saat menulis, teks sudah diatur dengan posisi center/tengah. Untuk mengubahnya, kursor diarahkan pada area teks yang akan diatur lalu pilih beberapa menu di bawah ini
Keterangan
1. Rata kiri
2. Tengah
3. Rata Kanan
4. Justify (Rata kiri dan kanan)
5. Menambahkan Slide Baru dapat dilakukan dengan menekan tombol CTRL+M atau
Klik menu ”new slide”
6. Memasukkan Gambar
a. Pilih Insert > Picture seperti gambar berikut
b. Pilih folder tempat gambar yang akan kita masukkan
c. Klik 2 x gambar yang diinginkan atau klik gambar lalu tekan tombol OK
7. Memasukkan Movie/Video
a. Pilih Insert > Movie seperti gambar berikut
b. Pilih folder tempat movie yang akan kita masukkan
c. Klik 2 x Movie yang diinginkan atau klik movie lalu tekan tombol OK
d. Jika langkah tersebut dilakukan dengan benar, maka akan muncul tampilan berikut:
e. Jika tombol automatically diklik, maka video tersebut akan diputar ketika slide tampil
1
2
3
4
New Slide
f. Jikan tombol ”when Clicked” yang dipilih, maka video tersebut akan diputar ketika diklik
8. Memasukkan Sound
a. Pilih Insert > Sound
b. Pilih folder tempat sound yang akan kita masukkan
c. Klik 2 x sound yang diinginkan atau klik sound lalu tekan tombol OK
9. Menyimpan File
- Tekan CTRL+S untuk menyimpan file atau pilih menu Office Button> Save > (atau Save As)
- Tulis nama file misalkan Larihan > Save
- Save berarti menyimpan tanpa memberi nama baru pada file
- Save As berarti menyimpan dan memberi nama baru pada file
10. Menutup File
Tekan Tombol Close di pojok kiri atas atau tekan CTRL+W
c. Langkah Pembuatan MPI dengan PPT
1. Memulai PowerPoint dengan Slide Master
Selama ini pembuatan media presentasi dengan PPT belum banyak memanfaatkan fasilitas Slide Master. Biasanya, pembuatan media presentasi langsung dilakukan pada tampilan ”Normal” yang muncul pada saat PPT dibuka. Adapun kelebihan Slide Master
a. Ukuran media lebih kecil
Pembuatan media pada tampilan normal membuat gambar, background, dan tombol dihitung satu persatu berdasarkan slide yang ada. Semakin banyak slide, semakin besar ukuran file media yang kita buat. Namun apabila pembuatan media memanfaatkan ”Slide Master”, hanya slide tersebut yang akan dihitung ukurannya, sehingga ukuran file menjadi lebih ringan
b. Pembuatan link lebih mudah
Salah satu alasan media disebut interakatif adalah adanya tombol-tombol yang digunakan pengguna untuk menuju materi yang ada pada slide. Apabila pembuatan dilakukan pada tampilan normal, maka link yang ada pada tombol tersebut berbeda antara satu slide dengan slide lainnya. Meskipun kelemahan ini bisa diatasi dengan memanfaatkan ”copy slide”, tetapi apabila ada kesalahan link ataupun penambahan tombol, maka dalam pengeditan harus dilakukan perubahan pada setiap slide.
Namun dengan memanfaatkan ”Slide Master”, baik penambahan tombo maupun pengeditan link hanya dilakukan pada satu slide yang menjadi slide master presentasi. Setelah perbaikan dilakukan, maka slide lainnya pun akan sesuai dengan perubahan yang telah dibuat.
c. Pengoperasian lebih cepat
Cepat atau lambatnya proses pemanfaatan media, dipengaruhi oleh besar kecilnya ukuran media yang ada. Semakin besar ukuran media, maka semakin lambat pengoperasiannya. Kelambatan proses pemanfaatan media dapat mengurangi ketertarikan peserta didik dalam belajar. Dengan memanfaatkan slide master, maka media tersebut menjadi lebih ringan sehingga proses pemanfaatannya pun menjadi lebih lancar.
2. Mengaktifkan Slide Master
CLOSE
Pada dasarnya kita bisa memanfaatkan tampilan normal dan menggunakan template/background yang sudah tersedia pada PPT, tetapi kadang template tersebut kurang sesuai ketika dipadu dengan tombol-tombol yang akan dibuat dalam media. Adapun langkah pembuatan template adalah sebagai berikut;
a. Mengaktifkan Slide Master
1) Pilih menu View, Pilih Slide Master
2) Tampilan Slide Master
b. Pilih Slide Ketiga
c. Membuat Judul Slide
1) Klik 2 x tulisan ”Click to edit Master title Style” untuk mengeblok tulisan tersebut sehingga tampilan menjadi seperti ini.
Menu View
2) Menu View
3
2) Ganti tulisan tersebut dengan ”Judul Slide”
3) Mengatur ukuran Font Judul
4) Klik menu ”Home”
5) Klik combo box ”font size”
6) Pilih angka 32
Home
Font Size
Ukuran 32
Untuk mengubah font, juga bisa dilakukan dengan mengetik ukuran yang diingingkan pada kotak angka tersebut.
7) Mengatur tempat penulisan judul
b. Klik kotak bergaris putus-putus sehingga menjadi garis lurus
c. Untuk mengubah ukuran judul klik Menut format,
d. ganti ”shape hight” menjadi 1,5 cm
e. ganti ”shape widht” menjadi 10 cm
f. Tampilan judul yang sudah diubah
Garis putus-putus
Menu Format
Shape hight : 1,5 cm
Shape widht : 10 cm
g. Letakkan judul di sebelah kiri slide dengan cara klik dan dragg, lalu geser tombol tersebut ke sebelah kiri, sehingga slide tampak sebagai berikut:
a. Mengatur tempat penulisan teks isi media dengan langkah:
h. Klik garis putus-putus yang mengelilingi tulisan ”Clik to edit Master text style” sehigga garis tersebut menjadi tersambung.
i. Untuk mengubag ukuran klik menu Format
j. ganti ”shape hight” menjadi 15 cm
k. ganti ”shape widht” menjadi 19 cm
l. Geser kotak tersebut sehingga tampak seperti gambar berikut
Menu Format
Shape hight : 15 cm
Shape widht : 19 cm
b. Memberi warna background dengan cara
a. Click background style
b. Click warn yang diinginkan sehingga tampil seperti gambar di bawah ini.
3. Tombol Navigasi
Tombol navigasi merupakan tombol-tombol yang ada pada media yang digunakan untuk menuju slide atau materi yang diinginkan. Tombol navigasi dibuat pada area kosong yang berada di sebelah kanan slide. Pada pembuatan media pembelajaran interaktif tombol navigasi dikelompokkan ke dalam beberapa macam, yaitu:
1) Macam-macam Tombol Navigasi
1) Menu Utama (Kompetensi Apersepsi, Materi Pembelajaran, Evaluasi, dll.)
2) Menu Pendukung (Petunjuk Penggunaan Media, Profil Pembuat, Referensi, Sound, dll.)
3) Menu Navigasi (Close, Next, Back)
b. Cara pembuatan tombol Navigasi
Pembuatan tombol masih menggunakan tampilan ”Slide Master” agar ukuran media tidak terlalu besar dan pembuatan link navigasi lebih mudah. Pembuatan tombol dapat dilakukan dengan dua langkah, yakni dengan memanfaatkan ”Action Button” dan membuat tombol sendiri.
1. Membuat Tombol
Selain menggunakan “action button”, tombol navigasi dapat dibuat dengan memanfaatkan bentuk-bentuk yang ada pada PPT. Adapun langkah pembuatan tombol tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pastikan area kerja berada pada tampilan ”Slide Master”
b. Pilih Menu Insert, Plih Shape, Pilih ”Rounded Rectangle”
c. Drag pada area slide yang kosong sesuai dengan keinginan sehingga tampak seperti gambar berikut.
2. Mengedit ukuran tombol
a. Klik tombol, Klik format, Klik shape size
b. Ubah high menjadi 1.5 cm
c. Ubah widht menjadi 4 cm
3. Mengedit warna tombol
d. Klik Tombol, Klik Format, Klik shape style
e. Pilih warna dan bentuk yang diinginkan
Insert
Shape
Rounded Recktangel
Format
High: 1.5 cm
Weight: 1.5 cm
f. Hasil tombol yang sudah diedit
4. Menggandakan tombol
Klik tombol, tekan CTRL+C (untuk mengkopi), tekan CTRL+V (untuk menampilkan tombol) 4 kali atau sesuai dengan kebutuhan
5. Mengatur tombol
Pindahkan satu persatu tombol yang telah dibuat dengan cara dragg tombol tersebut ke area yang diinginkan. Pemindahan seperti tampak pada gambar berikut.
Untuk merapikan tombol tersebut dengan cara sebagai berikut:
g. Klik satu persatu tombol tersebut dengan cara menekan SHIFT dan klik pada tombol
h. Pilih Format, pilih Align, pilih align left, pilih distibute vertically
i. Hasil pengeditan tampak pada gambar berikut
6. Memberi nama tombol
a. Klik tombol tersebut
b. Tuliskan nama tombol, misalkan ”Materi”
c. Hasilnya tampak pada gambar di bawah ini.
d. Ulangi langkah di atas pada tiga tombol lainnya sehingga menjadi seperti gambar berikut
e. Agar tulisan rata kiri, maka klik tulisan tersebut dan tekan CTRL+L
7. Memanfaatkan Action Button
Action button adalah tombol-tombol yang sudah ada pada PPT. Beberapa tombol tersebut antara lain:
Previous/Back Slide : ke slide sebelumnya
Next/Forward Slide : ke slide berikutnya
End Slide : ke akhir slide
Beginning Slide : ke awal slide
Return Slie : kembali pada slide yang baru tampil
Adapun langkah pembuatannya adalah sebagai berikut:
a) Pastikan masih berada pada slide master
b) Pilih menu insert, pilih shape, pilih action button
c) Setelah memilih tombol, letakkan kursor pada area yang akan diberi tombol. Pada saat itu, kursor berubah bentuk seperti pada gambar berikut:
d) Setelah di klik muncul gambar sebagai berikut
e) Klik OK pada menu ”Action Setting” apabila tidak akan melakukan perubahan lainnya. Namun pemberian sound bisa dilakukan dengan memberi centang (V) pada combo ”play sound”, pilih sound yang diinginkan, tekan OK.
Action Button
Tombol Back
f) Ulangi langkah tersebut untuk membuat tombol ”next, beginning, end, dan return.”
g) Rapikan layout seperti pada langkah merapikan tombol. Hasil akhir dari pembuatan slide master tampak pada gambar berikut:
4. Menggandakan Slide
Pembuatan MPI PPT menggunakan beberapa slide, untuk menggandakan slide sesuai dengan kebutuhan dilakukan pada tampilan normal yang dilakukan dengan menutup ”Slide Master” dengan cara menekan tanda ”close” seperti pada gambar berikut:
Tampilan area View Normal tampak pada gambar berikut:
j. Klik Outline yang berada di atas gambar ”slide kecil”
k. Tampilan tampak sebagai berikut:
l. Tekan Enter 2 kali sehingga slide master yang telah kita buat tampil di layar
m. Pada slide kedua, ketiklah ”Kompetensi” yang berarti bahwa slide kedua berisi tentang kompetensi pembelajaran. Pada saat mengetik ”Kompetensi”, secara langsung kata ”Judul Slide” juga mengalami perubahan. Untuk sementara biarkan slide pertama tanpa judul sebagai tempat untuk membuat intro MPI.
Outline
n. Hasil dari perubahan tersebut tampak pada gambar berikut:
Ulangi langkah tersebut untuk membuat slide ”Apersepi, Materi 1, Materi 2, Materi 3, dan Evaluasi. Apabila sudah selesai, jumlah semua slide sebanyak 7 buah dan tampilan PPT akan tampak seperti gambar di bawah ini:
5. Memberi Action dan Hyperlink pada Tombol
Setelah slide digandakan, langkah berikutnya adalah menghubungkan slide tersebut dengan tombol-tombol yang telah kita buat atau memberi link pada tombol tersebut. Biasanya, pemberian link dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas ”Hyperlink” yang ada pada PPT. Namun pada PPT 2007, pemberian link menjadi lebih mudah dengan memanfaatkan fasilitas ”Action”. Adapun pembuatan link dilakukan pada tampilan ”Slide Master” yang dilanjutkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Klik tombol yang akan diberi link
b. Klik menu ”Insert”
c. Klik ”Action”
Latihan
Lengkapi slide tersebut dengan :
1. Tombol dan Slide Penulis
2. Tombol dan Slide Referensi
Jangan Lupa Gunakan SLIDE MASTER!
d. Tampilan sebelum ”Action” diklik tamapk seperti gambar berikut:
e. Setelah tombol ”Action” diklik akan tampil menu ”Action Setting”
f. Klik Tombol box ”Hyperlink to” sehingga muncul tampilan sebagai berikut:
g. Tekan huruf ”S” untuk menampilkan Slide yang akan dituju
h. Pilih slide tersebut
i. Tekan OK pada menu ”Hyperlink to Slide”
j. Tekan OK pada menu ”Action Setting”
k. Ulangi langkah tersebut untuk memberi link pada tombol ”Apersepsi, Materi, dan Evaluasi” .

CARA MEMBUAT MPI POWER PINT

POWER POINT MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang

Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal yang datang dari dii individu, maupun faktor eksternal yang datang dari luar. Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisiskan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik.[1]
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran mutlak dimiliki oleh kita sebagai calon pendidik yang akan mendidik anak bangsa untuk kemajuan bangsa.
Dengan kegiatan pembelajaran diharapkan merupakan aktifitas yang mampu mengubah tingkah laku peserta didik[2].
B.  Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian membuka dan menutup pelajaran?
2.    Apa saja tujuan dan prinsip membuka dan menutup pelajaran?
3.    Komponen apa saja yang diperlukan untuk membuka dan menutup pelajaran?

C.  Tujuan Penulisan
       Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar kita semua paham pengertian membuka dan menutup pelajaran,tujuan dan prinsip membuka dan menutup pelajaran dan komponen yang diperlukan untuk membuka dan menutup pelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Membuka dan Menutup Pelajaran
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran[3]. Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik dan tindak lanjut .[4]
Dalam kegiatan pendahuluan, guru :
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran,
b. Memberikan motivasi belajar siswa secara konstektual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional,
c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menanyakan pengetahuan sebelumnya dengan  materi yang akan dipelajari,
d. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai,
e. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
Kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi :
a. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnta secara bersama-sama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung,
b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran,
c. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok,
d.Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan kegiatan berikutnya.[5]
Penutup adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilaukan dalam bentu rangkuman atau simpulan, penilaian, refleksi, umpan balik dan tindak lanjut.[6]
B.  Tujuan dan Prinsip Membuka dan Menutup Pelajaran
1.    Tujuan Membuka dan Menutup Pelajaran
Membuka dan menutup pelajaran merupakan bagian yang sangat penting di dalam proses pembelajaran. Membuka pelajaran diibaratkan sebagai kepala manusia yang menggambarkan tidak hanya bentuk wajah, tapi juga suasana hati seseorang. Membuka pelajaran memberi gambaran nyata tentang pelajaran yang akan dilaksanakan.  Kegiatan ini membantu guru mendapatkan informasi langsung tentang kesiapan siswa di dalam mengikuti pelajaran. Sejauhmana siswa telah mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan hendak dicapai.  Dengan demikian pembelajaran  akan dimulai sesuai dengan kondisi awal siswa di kelas tersebut.
Apabila menurut pengamatan guru siswa masih belum siap untuk belajar, yang terlihat dari aktivitas dan perhatian siswa belum tertuju pada pembelajaran, guru harus memberi dorongan untuk menciptakan kondisi yang kondusif untuk memulai pembelajaran. Dorongan tersebut bisa berupa pemberian perhatian khusus pada anak-anak yang terlihat belum siap untuk belajar, mendekati anak mengajukan pertanyaan tentang diri anak dan bentuk-bentuk perhatian lainnya.
Apabila anak sudah siap untuk mengikuti pembelajaran, hal pertama yang dilakukan guru pada saat membuka pelajaran adalah menyampaikan tujuan pembelajaran. Ini penting bagi anak agar mereka siap secara psikologis. Dengan mengerahui tujuan pembelajaran siswa tahu apa yang didapatkan dari pembelajaran tersebut serta apa manfaatnya bagi mereka.
Penyampaian strategi pelajaran kepada siswa merupakan hal penting lainnya yang harus dilakukan guru di dalam membuka pelajaran. Bagi siswa ini merupakan gambaran bagaimana cara mereka mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan.  Kapan dan bagaimana bentuk keikutsertaan mereka di dalam kegiatan pembelajaran. Bila diibaratkan naik perahu pembelajaran, mereka tahu kemana perahu tersebut akan menuju, bagaimana kondisi jalan akan dilewati, serta kapan dan apa yang harus mereka lakukan untuk membantu nakhoda mencapai tujuan.
Secara garis besar tujuan semua aktivitas membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru diharapkan bermanfaat bagi siswa untuk;
a.    Menumbuhkan perhatian dan motivasi untuk berpartisipasi di dalam pembelajran,
b.    Memahami batas-batas yang akan dipelajari dan dikerjakan,
c.    Mengetahui gambaran yang jelas tentang strategi dan pendekatan  pembelajaran,
d.   Mengetahui hubungan antara pengalman dan pengetahuan yang sudah dimiliki dengan apa yang akan dipelajari,
e.    Menggabungkan fakta, keterampilan, atau konsep-konsep yang tercakup di dalam suatu peristiwa,
f.     Mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari materi ajar.
2.    Prinsip-prinsip Membuka Pelajaran
Agar tujuan membuka pelajaran tercapai seperti yang diharapkan, guru diharapkan paham dan memperhatikan prinsip-prinsip membuka pelajaran. Ada dua prinsip yang harus menjadi perhatian dan pertimbangan guru di dalam membuka pelajaran; yaitu:
a). Bermakna
b). Berurutan dan Berkesinambungan
C.  Komponen Membuka dan Menutup Pelajaran
1.    Komponen Membuka Pelajaran
Guna menciptakan pembelajaran yang menarik dan dirasakan bermakna bagi siswa, guru seyogianya melakukan aktivitas-aktivitas yang menfasilitasi untuk terciptanya keadaan tersebut. Pada saat membuka pelajaran guru mencermati apakah komponen membuka pelajaran seperti berikut ini sudah terpenuhi atau belum.
a). Menarik Perhatian
Banyak cara yang dapat dilakukan guru untuk menarik perhatian siswa di dalam belajar, antara lain:
1). Menampilkan Gaya Mengajar
Gaya mengajar seorang guru sangat berpengaruh terhadap perhatian anak di dalam belajar. Guru yang dikenal cuek, tidak mau tahu anak siap atau tidak, suka atau tidak, senang atau benci guru langsung memulai pelajaran, tidak akan membuat anak tertarik untuk belajara. Mereka akan melakukan aktivitas sendiri atau izin ke luar pada saat guru mengajar.
Guru yang terlalu galak, membuat anak ketakutan. Seorang yang ketakutan berarti berada di dalam tekanan mental yang membuat mereka tidak nyaman bahkan sangat tertekan. Kondisi kejiwaan seperti ini tentu saja tidak akan memberikan ketertarikan pada anak. Selama pembelajaran mereka seperti memperhatikan, tapi sebetulnya itu tidak lain suatu keterpaksaan dan kepura-puraan, karena takut dimarahi guru bila tidak memperhatikan.
Seorang guru yang dapat menciptakan pembelajaran yang menarik perhatian siswa selalu menjaga komunikasi dengan siswa. Pada saat membuka pelajaran guru selalu memulai dengan sapaan, ucapan atau pertanyaan yang simpatik. Menampilkan muka bersahabat, ramah, namun selalu menjaga wibawa di depan anak-anaknya. Berusaha memahami dunia siswanya, tetapi tidak ikut-ikutan bergaya seperti siswa. Itulah gambaran singkat seorang guru dalam menarik perhatian siswa pada saat membuka pelajaran.
2).Menggunakan Alat Bantu Mengajar
Media merupakan alat bantu yang dapat mempermudah guru di dalam menyampaikan informasi kepada siswa. Keterampilan dan ketepatan guru memilih dan menggunakan media berdampak terhadap perhatian siswa. Media yang digunakan guru harus bisa dilihat dengan jelas, sekalipun oleh siswa paling belakang.
Sebagai contoh untuk materi ajar menggunakan alat ukur listrik, guru perlu memperkenalkan avometer dan cara penggunaannya. Bila digunakan alat asli, terlalu kecil, skalanya tidak terlihat dari belakang. Guru dapat memilih media lain di dalam menjelaskan, misalnya OHP, Power Point, atau lainnya. Tergantung sarana pendukung  yang terdapat di sekolah. Dengan demikian diharapkan anak tertarik untuk mempelajari bagaimana menggunakan alat tersebut.
3).Variasi Pola Interaksi
Membuka pelajaran memang bukan pekerjaan semudah membalik telapak tangan, bila seorang guru mengharakan siswa tertarik belajar fisika. Guru harus terampil menggabungkan berbagai pola interaksi. Merubah secara spontan interaksi dari satu pola ke pola lain. Misalnya guru bertanya tentang keadaan siswa dan temannya yang tidak hadir. Selanjutnya guru memberi kesempatan kepada siswa tentang pelajaran sebelumnya. Siswa lain diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Bila jawaban satu siswa belum tuntas guru memberi kesempatan kepada siswa lain untuk menambahkan atau melengkapi. Selanjutnya guru menarik benang merah untuk menyamakan pemahaman siswa tentang materi yang didiskusikan.
b). Membangkitkan motivasi
Saat guru memasuki kelas, suasana kelas kemungkinan masih perlu ditata, baik fisik maupun psikologisnya. Kemungkinan anak juga belum tahu apa yang akan mereka pelajari. Kegiatan membuka pelajaran ditujukan untuk membangkitkan motivasi atau mendorong semangat siswa untuk belajar. Aktivitas, mimik wajah, ucapan, dan gaya guru memulai suatu pembelajaran berpengaruh terhadap siswa. Pengaruh pemberian motivasi  tersebut akan lebih efektif  apabila;
1). Diberikan Dengan Kehangatan dan Keantusiasan, dengan kata lain guru penuh   semangat,
2). Memancing rasa rasa ingin tahu siswa terhadap materi ajar
3). Dilakukan dengan cara mengemukakan beberapa kondisi atau kejadian di sekitar  siswa yang sifatnya bertentangan, sehingga anak termotivasi untuk mengetahui menurut konsep fisika mana diantaranya yang benar. 
4). Dilakukan oleh guru dengan memperhatikan minat siswa
c). Memberi Acuan
Aktivitas-aktivitas membuka pelajaran yang berperan sebagai pemberi acuan bagi siswa adalah:
1). Menyampaikan tujuan dan batas-batas tugas
2). Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan
3). Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas
4). Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui wawasan siswa tentang materi yang akan dibicarakan di dalam pembelajaran.
d). Membuat Kaitan Materi
Jalinan atau kaitan antar materi sangat penting artinya bagi siswa dan guru. Karena memahami konsep-konsep fisika tidak terlepas dari hubungan antara suatu konsep dengan konsep lainnya. Membuka pelajaran akan bermakna bagi siswa apabila di dalam kegiatan tersebut pendidik berusaha;
1). Menghubungkan antar aspek yang relevan
2). Membandingkan, mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah diketahui
3). Menjelaskan konsep atau pengertian, sebelum diperinci
2.    Komponen Menutup Pelajaran
Seperti halnya membuka pelajaran menutup pelajaran juga tidak kurangpentingnya. Setelah guru melaksanakan kegiatan inti, guru harus menyisakan waktu beberapa menit untuk aktivitas menutup pelajaran. Kegiatan menutup pelajaran bertujuan untuk mengetahui sejauhmana tujuan sudah tercapai, seberapa banyak siswa yang sudah mencapai tujuan, dan bagian mana materi ajar yang belum dipahami oleh siswa. Dengan informasi tersebut guru bisan merencanakan tindak lanjut seperti pengayaan, remedial, dan sebagainya.
Aktivitas-aktivitas yang seharusnya dilakukan guru untuk mencapai tujuan menutup pelajaran tersebut adalah:
a). Meninjau Kembali Materi yang diberikan, dengan cara
1)   Merangkum Inti Pelajaran
2)   Membuat Ringkasan
Kedua kegiatan tersebut Dapat dilakukan guru dengan melibatkan anak, tidak disampaikan secara definitif. Melibatkan anak dalam merangkum inti pelajaran atau meringkas, membantu mereka untuk memahami lebih baik dan bertahan di dalam ingatan siswa lebih lama.
b). Melakukan evaluasi terhadap penguasaan materi
1)   Mendemonstrasikan Keterampilan.
Misalnya memperagakan konsep hukum pascal menggunakan botol aqua bekas yang dilubangi pada beberapa tempat pada ketinggian sama dengan ukuran lubang sama besar. Dipotong bagian atasnya, sehingga yang digunakan, dari atas sampai ke bawah penampangnya sama besar. Mengisi botol tersebut dengan air, dan menyuruh siswa memperhatikan pancaran air yang keluar dari lubang.
2)   Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain.
Misalnya guru membahas pompa hidrolik sebagai contoh penerapan hokum pascal. Pada kegiatan penutuk guru menbahas tentang jarum suntik.
3)   Mengekspresikan pendapat siswa sendiri
Guru menunjuk siswa tertentu untuk menyampaikan penjelasannya tentang materi atau bagian dari materi yang sudah dipelajari. Siswa lain diberi kesempatan untuk melengkapi, mengulas, atau menyanggahnya.
4)   Memberikan latihan tertulis
Pemberian latihan dapat dilakukan di dalam kelas, bila waktu masih tersedia. Bila tidak ada waktu guru dapat member pekerjaan rumah. Latihan disini tidak hanya berbentuk soal, namun bisa berupa narasi, laporan hasil pengamatan, atau bentuk lainnya.
c). Memberikan tindak Lanjut
Informasi yang didapat guru pada saat menutup pelajaran dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk merencanakan tindak lanjut yang tepat sasaran. Dua aktivitas yang dapat direncanakan guru setelah menutup pelajaran adalah:
1)   Pembelajaran Remidial bagi siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran. Yang perlu diingat oleh guru adalah, bahwa belum mencapai tujuan pembelajaran tidak sama dengan pencapaian ketuntasan. Seorang anak yang sudah mencapai ketuntasan belum tentu mencapai tujuan pelajaran. Karena ketuntasan hanya dipatok beberapa presen dari keseluruhan tujuan pembelajaran.
2)   Pembelajaran Pengayaan, bagi siswa yang sudah menguasai materi ajar secara penuh (seratus presen tujuan pelajaran tercapai), guru perlu merencanakan materi dan bentuk pembelajaran pengayaan yang tepat.

BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
          Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan   untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
            Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang  dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik dan tindak lanjut.
Tujuan Secara garis besar tujuan semua aktivitas membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru diharapkan bermanfaat bagi siswa untuk:
a.    Menumbuhkan perhatian dan motivasi untuk berpartisipasi di dalam pembelajran,
b.    Memahami batas-batas yang akan dipelajari dan dikerjakan,
c.    Mengetahui gambaran yang jelas tentang strategi dan pendekatan  pembelajaran,
d.   Mengetahui hubungan antara pengalman dan pengetahuan yang sudah dimiliki dengan apa yang akan dipelajari,
e.    Menggabungkan fakta, keterampilan, atau konsep-konsep yang tercakup di dalam suatu peristiwa,
f.     Mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari materi ajar.
Adapun komponen – komponen dalam membuka dan menutup pelajaran
a.     Komponen membuka pelajaran antara lain: Menarik perhatian ( menampilkan gaya mengajar, menggunakan alat bantu mengajar, variasi pola interaksi),                               Membangkitkan motivasi, Memberi acuan, dan Membuat kaitan materi.
b.    Komponen menutup pelajaran antara lain: Meninjau kembali materi yang diberikan dengan cara merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan,                                     Melakukan evaluasi terhadap penguasaan materi, dan Memberikan tindak lanjut.
B.     SARAN
Sebagai calon  pendidik hendaklah memahami lebih dalam bagaimana teknik- teknik membuka dan menutup pelajaran agar pembelajaran yang sesuai yang diharapkan dapat terwujud dengan baik.

















DAFTAR PUSTAKA
1.      Dr.Ara Hidayat,M.Pd, Dr.Imam Machali, M.Pd.2012. Pengelolaan Pendidikan.     Kaukaba : Bintang Aksara Galang Wacara.
2.      Dr.E.Mulyasa,M.Pd.2009.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Bandung Rozdakarya.
3.      Permendiknas No. 41 Tahun 2007.
4.      Permendikbud No. 65 Tahun 2013.
5.      Dr.Rahmat Raharjo Syatibi.2013.Pengembangan dan Inovasi Kurikulum.Yogyakarta:Azzagrafika
6.      Dr.H.Rahmat Raharjo,M.Ag.2010.Inovasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam.Yogyakarta:Magnum Pustaka




[1]).Dr.E.Mulyasa,M.Pd.2009.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,Bandung : Rozdakarya,,hlm.255.

[2] Dr.H.Rahmat Raharjo,M.Ag.2010.Inovasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam.Yogyakarta:Magnum Pustaka hal.131
[3] Dr.H.Rahmat Raharjo Syatibi.2013.Pengembangan dan Inovasi Kurikulum.Yogyakarta:Azzagrafika hal.113
[4]). Permendiknas No. 41 Tahun 2007.
[5]). Permendikbud No. 65 Tahun 2013
[6]). Dr.Ara Hidayat,M.Pd,Dr.Imam Machali, M.Pd,Pengolaan Pendidikan, (    Kaukaba : Bintang Aksara Galang Wacara,2012).hlm.187.