Selasa, 11 Juni 2013

PENDIDIKAN KANAK-KANAK


BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
            Telah kita ketahui bahwa membicarakan masalah pendidikan dan pembelajaran tidak akan pernah berkesudahan,karena objek materimaupun objek formannya adalah manusia yang senantiasa berkembang secara progesif.Karakteristik yang tidak berkesudahan ini tidak berarti gagasan-gagasan yang dilahirkan tersebut keliru atau salah,melainkan dilahirkan untuk melengkapi pemahaman dan meluaskan cakrawala dalam memformulasikan pendidikan dan pembelajaran yang sesuai sepanjang hayat.Model pendidikan dan pembelajaran berbeda-beda sesuai dengan seting yang terjadi,baik kanak-kanak,mahasiswa,kaum perempuan dan masyarakat yang termaginalkan.Oleh  sebab itu perlu ada beberapa inovasi untuk mengoptimalkan tujuan tersebut
            Pendidikan dan pembelajaran untuk kanak-kanak (usia 4-6 tahun) yaitu usia sebelum sekolah,patut diseting sesuai dengan karakteristik,kemampuan dan dunia mereka yang sedang berada pada masa praoperasional,masa bermain dan sedang mengembangkan fungsi sensorik dan motoriknya sebagai persiapan menuju perkembangan selanjutnya[1].Anak-anak bukan miniatur orang dewasa.Anak-anak berfikir dengan cara yang berbeda,mereka hidup dengan prinsip moral dan etika yang berbeda dengan apa yang dianut orang dewasa.        
B.RUMUSAN MASALAH
            Dalam makalah ini akan diuraiak beberapa hal:
1.      Bagaimana urgensi pendidikan pada kanak-kanak?
2.      Apa tujuan pendidikan kanak-kanak?
3.      Bagaimana metode pembelajaran kanak-kanak?
4.      Apa saja isi materi pembelajaran untuk kanak-kanak?
5.      Bagimana model pembelajaran kanak-kanak
C.TUJUAN PENULISAN
            Tujuan dari penulisan ini agar pembaca sadar dan mengerti pentingnya kesiapan dalam melaksanakan dan menjadi pendorong dalam melakukan pendidikan untuk kanak-kanak.












BAB II
PEMBAHASAN
A.  Urgensi pendidikan untuk kanak-kanak
      Dunia saat ini memasuki era globalisasi yang menjadikan terjadi permasalahan yang komplek dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang menuntut sumber daya manusia (SDM) yang harus ditingkatkan terutama mengenai bidang keagamaan,keterampilan,kecerdasan dan penguasaan terhadap technologi.Guna menyiapkan SDM yang berkualitas dan unggulan tersebut diperlukan pendidikan berkelanjutan,long life education dimulai sejak dini[2].
      Pendidikan pada masa kanak-kanak memegang peranan yang sangat penting dan sangat esensial dan memberikan pengaruh yang dalam,yang mendasari proses pendidikan dan perkembangan anak selanjutnya.Usia lima tahun pertama pada kanak-kanak sebagai masa terbentuknya kepribadian dasar individu.Kepribadian orang dewasa ditentukan oleh cara-cara pemecahan konflik antara sumber-sumber kesenangan awal dengan tuntutan realita pada masa kanak-kanak.Pada masa ini penuh kejadian yang penting dan unik (a highly evenfull and unique periode of life) yang meletakan dasar bagi kehidupan seseorang dimasa dewasa[3].Pengalaman-pengalaman belajar awal tidak akan pernah tergantikan oleh pengalaman-pengalaman belajar berikutnya,kecuali dimodifikasi[4].
      Pentingnya pendidikan kanak-kanak,menuntut adanya pemahaman dan persiapan bagaimana model pembelajaran yang tepat untuk menggali dan mengembangkan potensi mereka,sehingga mereka berkembang secara optimal[5].
B.  Tujuan Pendidikan Kanak-kanak
      Tujuan pendidikan anak adalah untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal dan menyeluruh,sesuai dengan norma-norma dan nilai kehidupan yang dianut.Melalui pendidikan ini diharapkan anak dapat mengembangkan segenap potensi yang dimilikinya,yang mencakup aspek agama,intelektual,sosial,emosi,dan fisik.Memiliki dasar-dasar kaidah yang lurus sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya, memiliki kebiasaan-kebiasaan perilaku yang diharapkan, menguasai sejumlah pengetahuan dan keterampilan dasar sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangannya,serta memiliki motivasi dan sikap belajar yang positif.
      Atasa landasan rumusan tersebut,secara garis besar ada lima fungsi utama pendidikan kanak-kana;
1.      Pengembangan potensi
2.      Penanaman dasar-dasar aqidah dan keimanan
3.      Pembentukan dan pembiasaan perilaku yang diharapkan
4.      Pengembangan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan
5.      Pengembangan motivasi dan sikap belajar yang positif
      Untuk mewujudkan fungsi tersebut,guru perlu menciptakan suatu atmosfer mencintai anak-anak,sehingga dapat mengembangkan semua potensi pribadi anak,baik aspek sosial,emosional,fisik,dan intelektual.Disamping itu menciptakan atmosfer yang tepat pada pengembangan orang tua dan kanak-kanak[6].
C.  Metode Pembelajaran Kanak-kanak
      Sesuai dengan karakteristik dan tuntutan dunia anak,perlu disiapkan metode pembelajaran yang tepat.Ketetapan dan kesesuai penggunaan metode pembelajaran ini akan berpengaruh pada proses pembelajaran selanjutnya.Ada beberapa hal yang perlu dipahami dan dikuasai oleh guru berkaitan dengan metode pembelajaran ini.
1.      Anak usia kanak-kanak lazimnya aktif dan memiliki kemampuan untuk berkreasi,maka metode pembelajaran yang akan dikehendaki adalah “berpusat pada anak”.Artinya,anak diberi kebebasan dan kesempatan yang luas untuk berbuat aktif secara fisik maupun mental.Pembelajaran yang demikian akan membuat anak senang dan gemar belajar,karena kegiatan belajar dirasakan dan dipresepsi sebagai bagian yang terpadu dari kehidupannya.Namun perlu diingat,bahwa anak melakukan kegiatan itu sama dengan berpikir.Dengan demikian aktifitas anak tidak sekadar merangsang pertumbuhan fisik,tetapi juga perkembangan mental,sosial,emosional secara menyeluruh.
2.      Anak pada dasarnya belajar dalam situasi yang holistik dan bidang pelajaran yang terintegrasi.Dengan alasan ini,cara pembelajaran “terpadu” dipandang cocok untuk diterapkan pada usia anak-anak.Secara umum pembelajaran terpadu mempunyai ciri-ciri: (1) Anak mempelajari proses maupun isi pelajaran yang berhubungan dengan lebih dari satu bidang kurikulum pada saat yang sama,(2) Adanya tujuan sebagi fokus dari pembelajarn, (3) Menghubungkan teori dan praktik,(4) Adanya aktifitas yang menghubungkan proses dan isi berbagai bidang kurikulum,(5) Didasarkan pada pendekatan inquiry ,dimana anak terlibat dalam perencanaan,eksplorasi,serta saling tukar pengalaman dan pemahaman,(6) Anak-anak didorong untuk bekerja dalam suasana belajar yang kooperatif dalam merefleksi pengalaman belajar sendiri.
3.      Adanya perbedaan secara individual anak menuntut guru untuk merancang dan memfasilitasi sejumlah alternatif kegiatan untuk memberi kesempatan kepada anak untuk secara spontan berinisiatif.
4.      Pembelajaran kanak-kanak hendaknya memberi kesempatan sebanyak-banyaknya kepada anak untuk berinteraksi dengan guru,teman sebaya,maupun obyek-obyek benda yang ada disekitarnya.
5.      Metode pembelajaran kanak-kanak hendaknya bersifat fleksibel,dan tidak terstruktur.Kecenderungan anak masih didominasi oleh keinginan-keinginan atau dorongan-dorongan dari dalam dirinya dengan kurang menghiraukan tuntutan-tuntutan dari luar dirinya.Daya konsentrasi yang masih pendek juga menyebabkan anak sering beralih-alih dari kegiatan satu kegiatan yang lainnya.Inilah yang menyebabkan perlunya pembelajaran pada usia ini bersifat flexibel dan tidak terstruktur.
6.      Penerapan bermain sebagai sarana belajar kanak-kanak merupakan hal yang perlu diprioritaskan.Dalam bermain ini akan membuat anak-anak terlibat dalam suatu dalam suatu aktifitas langsung yang bersifat menyenangkan (a pleasurable hands on and playfull activity) dan bukannya sekadar membuat anak mengikuti pelajaran yang terstruktur dari guru.Metode pembelajaran ini diperlukan agar anak belajar secara alami dan bermakna.
            Dalam pembelajaran kanak-kanak ,perlu diterapkan beberapa prinsip dasar (1) Anak secara aktif terlibat dalam melakukan sesuatu atau bermain dalam suasana yang menyenangkan (2)Kegiatan pembelajaran dibangun berdasarkan pengalaman dan minat anak (3) Mendorong terjadinya komunikasi dan belajar secara bersama dan individual (4) Mendorong berani mengambil resiko dan belajar dari kesalahan (5) Memerhatikan variasi perkembangan anak (6) Bersifat flexibel[7].
D.  Materi Pembelajaran Kanak-kanak
      Mengingat anak usia kanak-kanak ini belajar dalam situasi yang holistik dan terkait dengan kehidupan sehari-hari,maka materi pembelajaran harus relevan dengan karakteristik dan kebutuhannya.Materi yang cocok untuk anak-anak adalah : konkret sesuai dengan dunia kehidupan anak,terkait dengan situasi pengalaman langsung,atraktif dan berwarna,mengundang rasa ingin tahu anak,bermanfaat dan terkait dengan aktifitas bermain anak[8].
     
E.  Model Pembelajaran Kanak-kanak
       Anak akan belajar dengan baik dan bermakna, jika: (1) anak merasa aman secara psikologis serta kebutuhan fisiknya terpenuhi,(2) anak mengkontruksi pengetahuan,(3) anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan anak-anak lainya,(4) anak belajar melalui bermain,(5) minat dan kebutuhan anak untuk mengetahui (keinginan tahu) terpenuhi,(6) unsur variasi individual anak diperhatikan.Searah dengan karakteristik dan dunia kehidupan kanak-kanak,maka model pembelajaran yang sesuai adalah berceria dan bernyanyi[9].
      
       Bermain sebagai suatu kegiatan yang bersifat voluntir,spontan,terfokus pada proses,memberi ganjaran secara intrinsik,menyenangkan,aktif dan flexibel[10].Bermain bagi anak merupakan suatu aktifitas mengasikan.Melalui aktifitas bermain berbagai keinginannya menjadi terwujud.Bermain adalah aktifitas yang dipilih sendiri oleh anak,karenan menyenangkan bukan karenan memperoleh pujian atau hadiah.Bermain adalah salah satu alat utama yang menjadi latihan untuk pertumbuhannya.Bermain adalah medium anak untuk mencoba diri,dengan berfantasi secara benar dan aktif.
       Ada beberapa ciri bermain
Ø  Bermain sifatnya sukarela.Ini berarti bermain dilakukan anak sesuai dengan keinginan dan kemauan anak.
Ø  Bermain bersifat spontan.Artinya,aktifitas bermain dilakukan tanpa rencana sebelumnya, dan dilakukan disaat anak mau melakukanya.
Ø  Aktifitas bermain terarah pada proses bukan hasil.Artinya,yang menjadi tujuan utama bermain adalah peristiwa atau aktifitas bermain itu sendiri,bukan hasilnya.
Ø  Aktifitas bermain memiliki intrinsic rewards .Artinya, anak yang bermain akan senang dan bahagia,disaat ia dapat melakukan apa yang ingin ia lakukan.Anak tidak mengharap hadiah,tetapi karena bermain menyenangkan.
Ø  Aktifitas bermain dapat memberikan suasana afeksi yang menyenangkan selama anak melakukannya.
Ø  Ada keterlibatan aktif pada semua anak dalam aktifitas bermain,Artinya dalam aktifitas bermain,semua anak terlibat secara aktif dalam melakukannya.
Ø  Aktifitas bermain bersifat flexibel dan choicefull  .Artinya,anak yang bermain memiliki kesempatan yang bebas memilih permainan apapun yang diingainkan[11].

Dalam hubungannya dengan perkembangan anak,bermain dapat memberikan kontribusi positif terhadap hampir semua aspek perkembangan.Bermain memungkinkan anak untuk membangun suatu pengetahuan baru,mengembangkan ketrampilan sosial,mengembangkan kecakapan untuk mengatasi kesulitan,mengembangkan rasa memiliki kemampuan dan dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan motorik.Bermain membantu anak dalam mengembangkan banyak aspek fundamental dari perkembangan fisik,intelektual,sosial,dan emosiaonal[12].





BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
      Dalam pembelajaran kanak-kanak ,perlu diterapkan beberapa prinsip dasar (1) Anak secara aktif terlibat dalam melakukan sesuatu atau bermain dalam suasana yang menyenangkan (2)Kegiatan pembelajaran dibangun berdasarkan pengalaman dan minat anak (3) Mendorong terjadinya komunikasi dan belajar secara bersama dan individual (4) Mendorong berani mengambil resiko dan belajar dari kesalahan (5) Memerhatikan variasi perkembangan anak (6) Bersifat flexibel.
Dalam hubungannya dengan perkembangan anak,bermain dapat memberikan kontribusi positif terhadap hampir semua aspek perkembangan.

B.     SARAN
      Anak-anak bukan miniatur orang dewasa,oleh karena itu dalam mendidik anak harus berbeda dengan mendidik seseorang yang sudah dewasa.Apa yang anak-anak pikirkan berbeda dengan orang dewasa.Maka kita harus bersikap bijak sana terhadap anak dan akan akan merasa nyaman maka dialah yang dimintai pertolongan dalam segala hal.












DAFTAR PUSTAKA
1.      Dr. Eti Nurhayati,M.Si.2011.Psikologi Pendidikan Inovatif.Pustaka Pelajar:Yogyakarta.
2.      Prof.Dr.H.Djaali.2008.Psikologi Pendidikan.PT. Bumi Aksara:Jakarta.
3.      Drs.Tohirin,M.S,,,M.Pd.2005.Psikologi Pembelajaran Agama Islam.PT.Raja Grafindo:Jakarta.


[1] Piaget(1969)
[2] Pendidikan sepanjang hayat
[3] Freud (Santrok &Yusen,1992;Solehudin,2000)
[4] Fernie(1988)
[5] Dr.Eti Nurhayati,M.Si.Psikologi Pendidikan Inovatif.hal.4
[6] Todd dan Heffernaan,1966 hal 19
[7] Ibid hal 6
[8] Ibid hal.6
[9] Bredekamp dan Rosegrant (1992)
[10] Solehuddin (2000)
[11] Semiawan (2003:16-17)
[12] Bermain menurut Schickedanz et.al.(1999)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar