Senin, 25 November 2013

MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang

Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal yang datang dari dii individu, maupun faktor eksternal yang datang dari luar. Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisiskan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik.[1]
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran mutlak dimiliki oleh kita sebagai calon pendidik yang akan mendidik anak bangsa untuk kemajuan bangsa.
Dengan kegiatan pembelajaran diharapkan merupakan aktifitas yang mampu mengubah tingkah laku peserta didik[2].
B.  Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian membuka dan menutup pelajaran?
2.    Apa saja tujuan dan prinsip membuka dan menutup pelajaran?
3.    Komponen apa saja yang diperlukan untuk membuka dan menutup pelajaran?

C.  Tujuan Penulisan
       Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar kita semua paham pengertian membuka dan menutup pelajaran,tujuan dan prinsip membuka dan menutup pelajaran dan komponen yang diperlukan untuk membuka dan menutup pelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Membuka dan Menutup Pelajaran
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran[3]. Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik dan tindak lanjut .[4]
Dalam kegiatan pendahuluan, guru :
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran,
b. Memberikan motivasi belajar siswa secara konstektual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional,
c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menanyakan pengetahuan sebelumnya dengan  materi yang akan dipelajari,
d. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai,
e. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
Kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi :
a. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnta secara bersama-sama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung,
b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran,
c. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok,
d.Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan kegiatan berikutnya.[5]
Penutup adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilaukan dalam bentu rangkuman atau simpulan, penilaian, refleksi, umpan balik dan tindak lanjut.[6]
B.  Tujuan dan Prinsip Membuka dan Menutup Pelajaran
1.    Tujuan Membuka dan Menutup Pelajaran
Membuka dan menutup pelajaran merupakan bagian yang sangat penting di dalam proses pembelajaran. Membuka pelajaran diibaratkan sebagai kepala manusia yang menggambarkan tidak hanya bentuk wajah, tapi juga suasana hati seseorang. Membuka pelajaran memberi gambaran nyata tentang pelajaran yang akan dilaksanakan.  Kegiatan ini membantu guru mendapatkan informasi langsung tentang kesiapan siswa di dalam mengikuti pelajaran. Sejauhmana siswa telah mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan hendak dicapai.  Dengan demikian pembelajaran  akan dimulai sesuai dengan kondisi awal siswa di kelas tersebut.
Apabila menurut pengamatan guru siswa masih belum siap untuk belajar, yang terlihat dari aktivitas dan perhatian siswa belum tertuju pada pembelajaran, guru harus memberi dorongan untuk menciptakan kondisi yang kondusif untuk memulai pembelajaran. Dorongan tersebut bisa berupa pemberian perhatian khusus pada anak-anak yang terlihat belum siap untuk belajar, mendekati anak mengajukan pertanyaan tentang diri anak dan bentuk-bentuk perhatian lainnya.
Apabila anak sudah siap untuk mengikuti pembelajaran, hal pertama yang dilakukan guru pada saat membuka pelajaran adalah menyampaikan tujuan pembelajaran. Ini penting bagi anak agar mereka siap secara psikologis. Dengan mengerahui tujuan pembelajaran siswa tahu apa yang didapatkan dari pembelajaran tersebut serta apa manfaatnya bagi mereka.
Penyampaian strategi pelajaran kepada siswa merupakan hal penting lainnya yang harus dilakukan guru di dalam membuka pelajaran. Bagi siswa ini merupakan gambaran bagaimana cara mereka mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan.  Kapan dan bagaimana bentuk keikutsertaan mereka di dalam kegiatan pembelajaran. Bila diibaratkan naik perahu pembelajaran, mereka tahu kemana perahu tersebut akan menuju, bagaimana kondisi jalan akan dilewati, serta kapan dan apa yang harus mereka lakukan untuk membantu nakhoda mencapai tujuan.
Secara garis besar tujuan semua aktivitas membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru diharapkan bermanfaat bagi siswa untuk;
a.    Menumbuhkan perhatian dan motivasi untuk berpartisipasi di dalam pembelajran,
b.    Memahami batas-batas yang akan dipelajari dan dikerjakan,
c.    Mengetahui gambaran yang jelas tentang strategi dan pendekatan  pembelajaran,
d.   Mengetahui hubungan antara pengalman dan pengetahuan yang sudah dimiliki dengan apa yang akan dipelajari,
e.    Menggabungkan fakta, keterampilan, atau konsep-konsep yang tercakup di dalam suatu peristiwa,
f.     Mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari materi ajar.
2.    Prinsip-prinsip Membuka Pelajaran
Agar tujuan membuka pelajaran tercapai seperti yang diharapkan, guru diharapkan paham dan memperhatikan prinsip-prinsip membuka pelajaran. Ada dua prinsip yang harus menjadi perhatian dan pertimbangan guru di dalam membuka pelajaran; yaitu:
a). Bermakna
b). Berurutan dan Berkesinambungan
C.  Komponen Membuka dan Menutup Pelajaran
1.    Komponen Membuka Pelajaran
Guna menciptakan pembelajaran yang menarik dan dirasakan bermakna bagi siswa, guru seyogianya melakukan aktivitas-aktivitas yang menfasilitasi untuk terciptanya keadaan tersebut. Pada saat membuka pelajaran guru mencermati apakah komponen membuka pelajaran seperti berikut ini sudah terpenuhi atau belum.
a). Menarik Perhatian
Banyak cara yang dapat dilakukan guru untuk menarik perhatian siswa di dalam belajar, antara lain:
1). Menampilkan Gaya Mengajar
Gaya mengajar seorang guru sangat berpengaruh terhadap perhatian anak di dalam belajar. Guru yang dikenal cuek, tidak mau tahu anak siap atau tidak, suka atau tidak, senang atau benci guru langsung memulai pelajaran, tidak akan membuat anak tertarik untuk belajara. Mereka akan melakukan aktivitas sendiri atau izin ke luar pada saat guru mengajar.
Guru yang terlalu galak, membuat anak ketakutan. Seorang yang ketakutan berarti berada di dalam tekanan mental yang membuat mereka tidak nyaman bahkan sangat tertekan. Kondisi kejiwaan seperti ini tentu saja tidak akan memberikan ketertarikan pada anak. Selama pembelajaran mereka seperti memperhatikan, tapi sebetulnya itu tidak lain suatu keterpaksaan dan kepura-puraan, karena takut dimarahi guru bila tidak memperhatikan.
Seorang guru yang dapat menciptakan pembelajaran yang menarik perhatian siswa selalu menjaga komunikasi dengan siswa. Pada saat membuka pelajaran guru selalu memulai dengan sapaan, ucapan atau pertanyaan yang simpatik. Menampilkan muka bersahabat, ramah, namun selalu menjaga wibawa di depan anak-anaknya. Berusaha memahami dunia siswanya, tetapi tidak ikut-ikutan bergaya seperti siswa. Itulah gambaran singkat seorang guru dalam menarik perhatian siswa pada saat membuka pelajaran.
2).Menggunakan Alat Bantu Mengajar
Media merupakan alat bantu yang dapat mempermudah guru di dalam menyampaikan informasi kepada siswa. Keterampilan dan ketepatan guru memilih dan menggunakan media berdampak terhadap perhatian siswa. Media yang digunakan guru harus bisa dilihat dengan jelas, sekalipun oleh siswa paling belakang.
Sebagai contoh untuk materi ajar menggunakan alat ukur listrik, guru perlu memperkenalkan avometer dan cara penggunaannya. Bila digunakan alat asli, terlalu kecil, skalanya tidak terlihat dari belakang. Guru dapat memilih media lain di dalam menjelaskan, misalnya OHP, Power Point, atau lainnya. Tergantung sarana pendukung  yang terdapat di sekolah. Dengan demikian diharapkan anak tertarik untuk mempelajari bagaimana menggunakan alat tersebut.
3).Variasi Pola Interaksi
Membuka pelajaran memang bukan pekerjaan semudah membalik telapak tangan, bila seorang guru mengharakan siswa tertarik belajar fisika. Guru harus terampil menggabungkan berbagai pola interaksi. Merubah secara spontan interaksi dari satu pola ke pola lain. Misalnya guru bertanya tentang keadaan siswa dan temannya yang tidak hadir. Selanjutnya guru memberi kesempatan kepada siswa tentang pelajaran sebelumnya. Siswa lain diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Bila jawaban satu siswa belum tuntas guru memberi kesempatan kepada siswa lain untuk menambahkan atau melengkapi. Selanjutnya guru menarik benang merah untuk menyamakan pemahaman siswa tentang materi yang didiskusikan.
b). Membangkitkan motivasi
Saat guru memasuki kelas, suasana kelas kemungkinan masih perlu ditata, baik fisik maupun psikologisnya. Kemungkinan anak juga belum tahu apa yang akan mereka pelajari. Kegiatan membuka pelajaran ditujukan untuk membangkitkan motivasi atau mendorong semangat siswa untuk belajar. Aktivitas, mimik wajah, ucapan, dan gaya guru memulai suatu pembelajaran berpengaruh terhadap siswa. Pengaruh pemberian motivasi  tersebut akan lebih efektif  apabila;
1). Diberikan Dengan Kehangatan dan Keantusiasan, dengan kata lain guru penuh   semangat,
2). Memancing rasa rasa ingin tahu siswa terhadap materi ajar
3). Dilakukan dengan cara mengemukakan beberapa kondisi atau kejadian di sekitar  siswa yang sifatnya bertentangan, sehingga anak termotivasi untuk mengetahui menurut konsep fisika mana diantaranya yang benar. 
4). Dilakukan oleh guru dengan memperhatikan minat siswa
c). Memberi Acuan
Aktivitas-aktivitas membuka pelajaran yang berperan sebagai pemberi acuan bagi siswa adalah:
1). Menyampaikan tujuan dan batas-batas tugas
2). Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan
3). Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas
4). Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui wawasan siswa tentang materi yang akan dibicarakan di dalam pembelajaran.
d). Membuat Kaitan Materi
Jalinan atau kaitan antar materi sangat penting artinya bagi siswa dan guru. Karena memahami konsep-konsep fisika tidak terlepas dari hubungan antara suatu konsep dengan konsep lainnya. Membuka pelajaran akan bermakna bagi siswa apabila di dalam kegiatan tersebut pendidik berusaha;
1). Menghubungkan antar aspek yang relevan
2). Membandingkan, mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah diketahui
3). Menjelaskan konsep atau pengertian, sebelum diperinci
2.    Komponen Menutup Pelajaran
Seperti halnya membuka pelajaran menutup pelajaran juga tidak kurangpentingnya. Setelah guru melaksanakan kegiatan inti, guru harus menyisakan waktu beberapa menit untuk aktivitas menutup pelajaran. Kegiatan menutup pelajaran bertujuan untuk mengetahui sejauhmana tujuan sudah tercapai, seberapa banyak siswa yang sudah mencapai tujuan, dan bagian mana materi ajar yang belum dipahami oleh siswa. Dengan informasi tersebut guru bisan merencanakan tindak lanjut seperti pengayaan, remedial, dan sebagainya.
Aktivitas-aktivitas yang seharusnya dilakukan guru untuk mencapai tujuan menutup pelajaran tersebut adalah:
a). Meninjau Kembali Materi yang diberikan, dengan cara
1)   Merangkum Inti Pelajaran
2)   Membuat Ringkasan
Kedua kegiatan tersebut Dapat dilakukan guru dengan melibatkan anak, tidak disampaikan secara definitif. Melibatkan anak dalam merangkum inti pelajaran atau meringkas, membantu mereka untuk memahami lebih baik dan bertahan di dalam ingatan siswa lebih lama.
b). Melakukan evaluasi terhadap penguasaan materi
1)   Mendemonstrasikan Keterampilan.
Misalnya memperagakan konsep hukum pascal menggunakan botol aqua bekas yang dilubangi pada beberapa tempat pada ketinggian sama dengan ukuran lubang sama besar. Dipotong bagian atasnya, sehingga yang digunakan, dari atas sampai ke bawah penampangnya sama besar. Mengisi botol tersebut dengan air, dan menyuruh siswa memperhatikan pancaran air yang keluar dari lubang.
2)   Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain.
Misalnya guru membahas pompa hidrolik sebagai contoh penerapan hokum pascal. Pada kegiatan penutuk guru menbahas tentang jarum suntik.
3)   Mengekspresikan pendapat siswa sendiri
Guru menunjuk siswa tertentu untuk menyampaikan penjelasannya tentang materi atau bagian dari materi yang sudah dipelajari. Siswa lain diberi kesempatan untuk melengkapi, mengulas, atau menyanggahnya.
4)   Memberikan latihan tertulis
Pemberian latihan dapat dilakukan di dalam kelas, bila waktu masih tersedia. Bila tidak ada waktu guru dapat member pekerjaan rumah. Latihan disini tidak hanya berbentuk soal, namun bisa berupa narasi, laporan hasil pengamatan, atau bentuk lainnya.
c). Memberikan tindak Lanjut
Informasi yang didapat guru pada saat menutup pelajaran dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk merencanakan tindak lanjut yang tepat sasaran. Dua aktivitas yang dapat direncanakan guru setelah menutup pelajaran adalah:
1)   Pembelajaran Remidial bagi siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran. Yang perlu diingat oleh guru adalah, bahwa belum mencapai tujuan pembelajaran tidak sama dengan pencapaian ketuntasan. Seorang anak yang sudah mencapai ketuntasan belum tentu mencapai tujuan pelajaran. Karena ketuntasan hanya dipatok beberapa presen dari keseluruhan tujuan pembelajaran.
2)   Pembelajaran Pengayaan, bagi siswa yang sudah menguasai materi ajar secara penuh (seratus presen tujuan pelajaran tercapai), guru perlu merencanakan materi dan bentuk pembelajaran pengayaan yang tepat.

BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
          Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan   untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
            Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang  dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik dan tindak lanjut.
Tujuan Secara garis besar tujuan semua aktivitas membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru diharapkan bermanfaat bagi siswa untuk:
a.    Menumbuhkan perhatian dan motivasi untuk berpartisipasi di dalam pembelajran,
b.    Memahami batas-batas yang akan dipelajari dan dikerjakan,
c.    Mengetahui gambaran yang jelas tentang strategi dan pendekatan  pembelajaran,
d.   Mengetahui hubungan antara pengalman dan pengetahuan yang sudah dimiliki dengan apa yang akan dipelajari,
e.    Menggabungkan fakta, keterampilan, atau konsep-konsep yang tercakup di dalam suatu peristiwa,
f.     Mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari materi ajar.
Adapun komponen – komponen dalam membuka dan menutup pelajaran
a.     Komponen membuka pelajaran antara lain: Menarik perhatian ( menampilkan gaya mengajar, menggunakan alat bantu mengajar, variasi pola interaksi),                               Membangkitkan motivasi, Memberi acuan, dan Membuat kaitan materi.
b.    Komponen menutup pelajaran antara lain: Meninjau kembali materi yang diberikan dengan cara merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan,                                     Melakukan evaluasi terhadap penguasaan materi, dan Memberikan tindak lanjut.
B.     SARAN
Sebagai calon  pendidik hendaklah memahami lebih dalam bagaimana teknik- teknik membuka dan menutup pelajaran agar pembelajaran yang sesuai yang diharapkan dapat terwujud dengan baik.

















DAFTAR PUSTAKA
1.      Dr.Ara Hidayat,M.Pd, Dr.Imam Machali, M.Pd.2012. Pengelolaan Pendidikan.     Kaukaba : Bintang Aksara Galang Wacara.
2.      Dr.E.Mulyasa,M.Pd.2009.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Bandung Rozdakarya.
3.      Permendiknas No. 41 Tahun 2007.
4.      Permendikbud No. 65 Tahun 2013.
5.      Dr.Rahmat Raharjo Syatibi.2013.Pengembangan dan Inovasi Kurikulum.Yogyakarta:Azzagrafika
6.      Dr.H.Rahmat Raharjo,M.Ag.2010.Inovasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam.Yogyakarta:Magnum Pustaka




[1]).Dr.E.Mulyasa,M.Pd.2009.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,Bandung : Rozdakarya,,hlm.255.

[2] Dr.H.Rahmat Raharjo,M.Ag.2010.Inovasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam.Yogyakarta:Magnum Pustaka hal.131
[3] Dr.H.Rahmat Raharjo Syatibi.2013.Pengembangan dan Inovasi Kurikulum.Yogyakarta:Azzagrafika hal.113
[4]). Permendiknas No. 41 Tahun 2007.
[5]). Permendikbud No. 65 Tahun 2013
[6]). Dr.Ara Hidayat,M.Pd,Dr.Imam Machali, M.Pd,Pengolaan Pendidikan, (    Kaukaba : Bintang Aksara Galang Wacara,2012).hlm.187.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar