مَاهُوَاْلمُبْتَدَ وَاْلخَبَرُ؟
A.PENGERTIAN
MUBTADA’ DAN KHOBAR
اْلمُبْتَدَا
اْلمُبْتَدَاهُوَ اْلإِسْمُ اْلمَرْفُوْعُ اْلعَرِيْ عَنِ
اْلعَوَامِلِ اَلَّلفْضِيَةِ
Mubatada’ adalah isim yang dibaca rofa’ yang disepikan dari amil-amil
sebangsa lafdziyah.
وَاْلخَبَرُ هُوَاْلإِسْمُ اْلمَرْفُوْعُ اْلمُسْنَدُ إِلَيْهِ
Khobar yaitu kalimat isim yang dibaca rofa’ yang disandarkan pada
mubtada.
Contoh; زَيْدٌ قَائِمٌ dan الزَّيْدَانِ قَائِمَانِ
Dari
pengertian tersebut,kalimat bisa dinamakan mubtada’ apabila memenuhi hal-hal
sebagai berikut;
1.Berupa
kalimat isim
Hal
ini mencakup 2 macam,yaitu;
a.Kalimat
isim yang shorih
contoh;
زَيْدٌ قَا ئِمٌ
b. Kalimat
isim yang muawwal
contoh;
وَاَنْ
تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَكُمْ dita’wili صُوْمُوْكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ
تَسْمِعُ بِاْلمُعَيْدِ
خَيْرٌ مِنْ اَنْ تَرَاهُdita’wili سِمَا عُكَ بِاْلمُعَيْدِ
خَيْرٌ
Kalimat
fi’il dan huruf dengan memandang maknanya,tidak bisa menjadi mubtada’,sedangkan
lafadz ; فَعَلَ adalah fi’l madhi, huruf في adalah huruf jar,bisa menjadi mubtada’
karena yang dikehendaki adalah lafadznya bukan maknanya.
2.Dibaca
rofa’ (al Marfu’)
Yang
merofa’kan mubtada’ mengikuti pendapat yang shohih adalah amil yang sebangsa
makna,yaitu berupa menjadi permulaan (amil ma’nawi ibtida).
3.Disepikan
dari amil-amil lafdiyah
Yang
dimaksud adalah amil-amil lafad yang bukan zaidah,sedang amil lafad yang zaidah
atau yang serupa zaidah bisa masuk mubtada’.
Contoh;
a.Zaidah
بِحَسْبِكَ دِرْهَمٌ (kecukupanmu adalah satu dirham)
b.Serupa
zaidah
لَعَلَّ اَبِي اْلمِغْوَارِ مِنْكَ قَرِيْبٌ (mudah-mudahan Abu
Mighwar dekat padamu)
Amil
zaidah adalah amil yang wujudnya di dalam
kalam sama dengan tidak wujudnya,karena tidak memiliki makna.
Amil
sibih zaidah yaitu
amil-amil lafadz yang wujudnya di dalam kalam tidak seperti tidak adanya,karena
memiliki makna,namun tidak memiliki ta’alluq (hubungan makna) dengan lafad yang
lain.
B.PEMBAGIAN
MUBTADA’
وَالمُبْتَدَأُ قِسْمَانِ ظَاهِرٌ وَمُضْمَرٌ,فَاالضَاهِرُمَاتَقَدَّمَ
ذِكْرُهُ وَاْلمُضْمَرُ اثْنَا عَشَرَ وَهِيَ أَنَا وَنَحْنُ وَاَنْتَ وَاَنْتِ وَاَنْتُمَا
وَاَنْتُمْ وَاَنْتُنَّ وَهُوَ وَهِيَ وَهُمَا وَهُمْ وَهُنَّ نَحْوُ قَوْلِكَ أَنَا
قَائِمٌ وَنَحْنُ قَائِمُوْنَ وَمَا أَسْبَهَ ذَلِكَ
Mubtada’
terbagi menjadi dua,yaitu isim dhohir dan isim dhomir, pengertian isim dhohir
sudah disebutkan terdahulu,sedang mubtada isim dhomir ada 12 ,yaitu انا, نحن dan seterusnya.Contohnya seperti اَناَقَائِمٌ,نَحْنُ
قَائِمُوْنَ dan yang serupa keduanya.
1.MUBTADA
ISIM DHOHIR
Yaitu mubtada’ yang berupa lafadz yang menunjukan pada musammanya tanpa
di qoyyidi takallum,kitob dan ghoibah.
Contoh;
1. قَائِمٌ فَوْزً(fauzan berdiri)
2.
الفَوْزَانِ قَائِمَانِ(dua fauzan berdiri)
3.الفَوْزُوْنَ قَائِمُوْنَ (Banyak
fauzan berdiri)
2.MUBTADA’
ISIM DHOMIR
Mubtada’
isim dhomir ada 12,yaitu;
1.أنا
Menunjukan
arti mutakallim wahdah (orang yang berbicara”saya”).
Isim
dhomir أنا
bisa untuk laki-laki dan perempuan.
Contoh; اَنَا
قَائِمٌ
saya (laki-laki) berdiri
اَنَا قَائِمَةٌ saya (perempuan) berdiri
2.نحن
Menunjuka
arti mutakallim ma’al ghoir/muaddzim nafsh(orang yang berbicara bersama
yang lain/seorang yang bicara yang mengagungkan dirinya”kita”).
Contoh;
نَحْنُ
قَائِمُوْنَ kita (banyak laki-laki) berdiri
نَحْنُ قَائِمَاتٌ kita (banyak perempuan) berdiri
3.أَنْتَ
Menunjukan
arti mukhotob(seorang laki-laki yang diajak bicara”kamu”).
Contoh; أَنْتَ قَائِمٌ kamu berdiri
Dalam
contoh tersebut أن merupakan dhomir rofa’ munfasil,mabni
sukun,dan mahal rofa’ karena menjadi mubtada’,sedang huruf ta’ adalah huruf
kitob.
4. أَنْتِ
Menunjukan
arti muannasah mukhotobah(seorang perempuan yang diajak bicara”kamu”).
Contoh; أَنْتِ قَائِمَةٌkamu (seorang
perempuan)berdiri
Dalam
contoh tersebut, أَنْ adalah dhomir
rafa’ munfasil,mabni sukun dan mahal rofa’ karena mubtada,sedang huruf ta’
adalah khitob.
5. اَنْتُمَا
Menunjukan
arti musanna mukhotob (dua orang yang diajak bicara) baik mudzakar
maupun muannas.
Contoh
; اَنْتُمَا قَائِمَانِkalian
(dua orang laki-laki) berdiri
أَنْتُمَا قَائِمَتَانِ kalian
(dua orang perempuan) berdiri
Dalam
contoh tersebut, أن adalah
dhomir rofa’ munfasil,mabni sukundan mahal rofa’ karena menjadi mubtada’,ta’
sebagai huruf khitob,mim sebagai huruf imad dan alif sebagai huruf yang
menunjukan arti tasniyah.
6. أَنْتُمْ
Menunjukan
arti jama’ mudzakar mukhotob(beberapa orang laki-laki yang diajak bicara
“kamu semua”).
Contoh
; أَنْتُمْ قَائِمُوْنَ kamu semua berdiri
Dalam
contoh tersebut, أن sebagai dhomir rofa’ munfasil,mabni
sukun dan mahal rofa’,karena menjadi mubtada’ ,ta’ sebagai huruf khitob
sedangkan mim sebagai huruf yang menunjukan arti jama’.
7. أَنْتُنَّ
Menunjukan
arti jama’ muannas mukhotob (beberapan perempuan yang diajak bicara).
Contoh;
أَنْتُنَّ قَائِمَاتٌ
kalian (perempuan) berdiri
Dalam
contoh tersebut,
أنsebagai isim dhomir,mabni sukun,mahal rofa’,karena menjadi mubtada’
dan nun huruf yang menunjukan arti jama’ muannas.
8. هُوَ
Menunjukan
arti mufrod ghoib (dia seorang laki-laki)
Contoh
; هُوَقَائِمٌ dia berdiri
Menurut
ulama basroh lafad هُوَ seluruhnya asalnya kalimah, mabni fatah
sedang menurut ulama kuffah isim dhomirnya adalah ha’,sedang wawu sebagai huruf
isba’ (memanjangkan suara).
9. هِيَ
Menunjukan
arti mufrodah ghoibah (dia seorang perempuan)
Contoh
; هِيَ قَائِمَةٌ dia
berdiri
10.هُمَا
Menunjukan
arti musanna ghoib (dia berdua),bisa untuk mudzakar dan muannas.
Contoh
; هُمَا قَائِمَانِdia (dua orang laki-laki)
berdiri
هُمَا قَائِمَتَانِ dia (dua orang perempuan)berdiri
Dalam
contoh tersebut,
هُمَا sebagai isim dhomir
rofa’ munfasil,mabni sukun dan mahal rofa’,karena sebagai mubtada’.
11.
هُمْ
Menunjukan
arti jama’ mudzakar ghoib (dia banyak laki-laki)
Contoh
; هُمْ قَائِمُوْنَdia (banyak laki-laki) berdiri
Dalam
contoh tersebut, هُمْ sebagai isim
dhomir rofa’ munfasil,mabni sukun dan mahal rofa’,karena sebagai mubtada’.
12. هُنَّ
Menunjukan
arti jama’ muannas ghoib (dia beberapa perempuan)
Contoh
; هُنَّ قَائِمَاتٌ dia (beberapa perempuan) berdiri
Dalam
contoh tersebut, هُنَّ merupakan isim
dhomir rofa’ munfasil,mabni fathah,mahal rofa’,karena sebagai mubtada’.
CATATAN
Lafadz
هُنَّ ,هُمْ dan هُمَاjika dibaca
rofa’,maka sebagai dhomir munfasil,seperti contoh-contoh di atas dan jika
dibaca nasob,maka sebagai dhomir muttasil.
Contoh
; ضَرَبْتُهُمَا Saya
sudah memukul dua orang laki-laki
ضَرَبْتُهُمْ Saya sudah memukul banyak laki-laki
ضَرَبْتُهُنَّ Saya sudah memukul banyak perempuan
C.PEMBAGIAN
KHOBAR
وَاْلغَبَرُقِسْمَانِ مُفْرَدٌ وَغَيْرُمُفْرَدٍ فَااْلمُفْرَدُ نَحْنُ
زَيْدٌ فَائِمٌ وَغَيْرُ مُفْرَدِ أَرْبَعَةُ أَشْيَاءَ : أْاْلجَرُ وَاْلمَجْرُوْرُ
وَالظَّرْفُ وَاْلفِعْلُ مَعَ فَاعِلِهِ وَاْلمُبْتَدَأُ مَعَ خَبَرِهِ نَحْنُ قَوْلِكَ
زَيْدٌ فِي الدَّارِ وَزَيْدٌ عِنْدَكَ وَزَيْدٌ قَامَ أَبُوْهُ وَزَيْدٌجَارِيَتُهُ
ذَاهِبَةُ
Khobar
dibagi dua,yaitu ; mufrod dan ghoeru
mufrod,sedang khobar mufrod sudah didahulukan penuturannya,khobar khoeru mufrod
dibagi menjadi 4,yaitu yang berupa jar,majrur,dhorof,fiil dan fa’ilnya dan
mubtada dan khobarnya.
1.KHOBAR
MUFROD
وَهُوَ مَا لَيْسَ جُمْلَةٌ وَلَأ شَبِيْهًا بِهَا وَلَوْ كَانَ مُثَنَّئ
أَوْ مَجْمُوْعًا
Yaitu khobar yang tidak berupa jumlah atau yang serupa jumlah,walaupun
berupa isim tasniyah atau jama’.
Contoh
; زَيْدٌ قَائِمٌ zaid berdiri
الزَّيْدَانِ
قَائِمَانِ
dua zaid berdiri
اَلزَّيْدُوْنَ قَائِمُوْنَ beberapa zaid berdiri
Dalam
contoh tersebut lafadz قَائِمُوْنَ , قَائِمَانِ , قَائِمٌ tarkibnya sebagai khobar mufrod,dikarenakan
bukan merupakan jumlah serta dibaca rofa’.
2.KHOBAR
KHOERU MUFROD
اْلمُرَادُ بِغَيْرِ اْلمُفْرَدِ أْلجُمْلَةِ أَوْشِبْهُمَا
Yang
dimaksud khoeru mufrod yaitu jumlah dan sesamanya.
Khoeru
mufrod dibagi menjadi 4,yaitu;
a.JAR
MAJRUR
Disyaratkan
berupa jar majrur yang tam,yaitu maknanya bisa dipaham tanpa menyebutkan
mutaallaqnya (lafadz yang dihubungi).
Contoh
; زَيْدٌ فِي الدَّارِ zaid di dalam rumah.
Sedang
jar majrur yang naqis,yaitu maknanya tidak bisa dipaham tanpa menyebutkan
mutaallaqnya,tidak bisa dijadikan khobar.
Contoh
; زَيْدٌ بِكَ
Lafadz
ini jar majrurnya tidak bisa dipaham maknanya jika tidak menyebutkan
mutaallaqnya seperti ;
زَيْدٌ وَاثِقٌ بِكَ zaid percaya padamu.
b.DHOROF
Disyaratkan
berupa dhorof yang tam yaitu yang maknanya bisa dipaham tanpa menyebutkan
mutaallaq.
Contoh
; زَيْدٌ عِنْدَكَ zaid disismu
c.FI’IL
DAN FA’ILNYA
Khobar yang berupa fi’il dan fa’il
dinamakan jumlah fi’liyah (yaitu jumlah yang dimulai dengan fi’il).
Contoh
; زَيْدٌ قَامَ
أَبُوْهُ zaid
ayahnya berdiri
زَيْدٌ ضُرِبَ غُلاَمُهُzaid pembantunya dipukul
Dalam
contoh tersebut,jumlah قَامَ أَبُوْهُ yang tersusun dari fi’il dan fa’il,serta
jumlah ضُرِبَ
غُلاَمُهُ
yang tersusun dari fi’il dan naibul fa’il,menjadi khobar mahalnya rofa’.
d.MUBTADA’
BESERTA KHOBARNYA
Khobar yang berupa susunan mubtada’
dan khobar dinamakan jumlah ismiah (jumlah yang dimulai dengan kalimat isim).
Contoh
; زَيْدٌ جَارِيَتُهُ ذَاهِبَةٌzaid
jariahnya bepergian
Dalam
contoh tersebut,lafadz جَارِيَتُهُ ذَاهِبَةٌ yang merupakan susunan mubtada’
khobar,kedudukannya sebagai khobar jumlah,mahal rofa’.
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Mubtada adalah isim yang dibaca
rofa’ yang disepikan dari amil-amil sebangsa lafdziyah.Mubtada dibagi menjadi
mubtada isim dhomir dan mubtada isim dhohir.Sedangkan khobar adalah kalimat
isim yang dibaca rofa’ yang disandarkan pada mubtada.Khobar dibagi menjadi
khobarv mufrod dan khobar khoeru mufrod.
Penjelasanya telah dikemukakan
dipembahasan.
B.SARAN
Semoga sedikit ulasan dari kelompok
kami mengenai mubtada’ dan khobar dapat menjadi pencerah sekaligus menjawab
pertanyaan “sebenarnya apa yang dinamakan mubtada’ dan khobar tersebut ? ”.
Bahasa arab adalah ilmu yang sangatv
penting,hendaknya setelah kita tahu ilmunya maka kita mengajarkannya kepada
yang membutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
1.Darsono,T.Ibrahim.2008.Fasih
Berbahasa Arab kelas VII MTs.Tiga Serangkai:Solo
2.Fu’ad
Ni’mah.2009.Mulakhos Qowa’idul Lughotul ‘Arobiyah.Surabaya:Al Hidayah
3.M.Sholihuddin
Shofwan.1999.Mabadi An-Nahwiyah.Jawa Timur: Darul Hikmah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar