Senin, 14 Januari 2013

Bahasa arab I tambahan



 مَاهُوَاْلمُبْتَدَ وَاْلخَبَرُ؟
A.PENGERTIAN MUBTADA’ DAN KHOBAR
اْلمُبْتَدَا
اْلمُبْتَدَاهُوَ اْلإِسْمُ اْلمَرْفُوْعُ اْلعَرِيْ عَنِ اْلعَوَامِلِ اَلَّلفْضِيَةِ

Mubatada’ adalah isim yang dibaca rofa’ yang disepikan dari amil-amil sebangsa lafdziyah.
وَاْلخَبَرُ هُوَاْلإِسْمُ اْلمَرْفُوْعُ اْلمُسْنَدُ إِلَيْهِ
Khobar yaitu kalimat isim yang dibaca rofa’ yang disandarkan pada mubtada.
Contoh;  زَيْدٌ قَائِمٌ   dan  الزَّيْدَانِ قَائِمَانِ
Dari pengertian tersebut,kalimat bisa dinamakan mubtada’ apabila memenuhi hal-hal sebagai berikut;
1.Berupa kalimat isim
Hal ini mencakup 2 macam,yaitu;
a.Kalimat isim yang shorih
contoh; زَيْدٌ قَا ئِمٌ
b. Kalimat isim yang muawwal
contoh; وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَكُمْ dita’wili  صُوْمُوْكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ
              تَسْمِعُ بِاْلمُعَيْدِ خَيْرٌ مِنْ اَنْ تَرَاهُdita’wili    سِمَا عُكَ بِاْلمُعَيْدِ خَيْرٌ

Kalimat fi’il dan huruf dengan memandang maknanya,tidak bisa menjadi mubtada’,sedangkan lafadz ;  فَعَلَ  adalah fi’l madhi, huruf    في adalah huruf jar,bisa menjadi mubtada’ karena yang dikehendaki adalah lafadznya bukan maknanya.
2.Dibaca rofa’ (al Marfu’)
Yang merofa’kan mubtada’ mengikuti pendapat yang shohih adalah amil yang sebangsa makna,yaitu berupa menjadi permulaan (amil ma’nawi ibtida).
3.Disepikan dari amil-amil lafdiyah
Yang dimaksud adalah amil-amil lafad yang bukan zaidah,sedang amil lafad yang zaidah atau yang serupa zaidah bisa masuk mubtada’.
Contoh;
a.Zaidah  بِحَسْبِكَ دِرْهَمٌ    (kecukupanmu adalah satu dirham)
b.Serupa zaidah      لَعَلَّ اَبِي اْلمِغْوَارِ مِنْكَ قَرِيْبٌ  (mudah-mudahan Abu Mighwar dekat padamu)
Amil zaidah adalah amil yang wujudnya di dalam kalam sama dengan tidak wujudnya,karena tidak memiliki makna.
Amil sibih zaidah yaitu amil-amil lafadz yang wujudnya di dalam kalam tidak seperti tidak adanya,karena memiliki makna,namun tidak memiliki ta’alluq (hubungan makna) dengan lafad yang lain.
B.PEMBAGIAN MUBTADA’
وَالمُبْتَدَأُ قِسْمَانِ ظَاهِرٌ وَمُضْمَرٌ,فَاالضَاهِرُمَاتَقَدَّمَ ذِكْرُهُ وَاْلمُضْمَرُ اثْنَا عَشَرَ وَهِيَ أَنَا وَنَحْنُ وَاَنْتَ وَاَنْتِ وَاَنْتُمَا وَاَنْتُمْ وَاَنْتُنَّ وَهُوَ وَهِيَ وَهُمَا وَهُمْ وَهُنَّ نَحْوُ قَوْلِكَ أَنَا قَائِمٌ وَنَحْنُ قَائِمُوْنَ وَمَا أَسْبَهَ ذَلِكَ
Mubtada’ terbagi menjadi dua,yaitu isim dhohir dan isim dhomir, pengertian isim dhohir sudah disebutkan terdahulu,sedang mubtada isim dhomir ada 12 ,yaitu انا,   نحن dan seterusnya.Contohnya seperti  اَناَقَائِمٌ,نَحْنُ قَائِمُوْنَ dan yang serupa keduanya.
1.MUBTADA ISIM DHOHIR
Yaitu mubtada’ yang berupa lafadz yang menunjukan pada musammanya tanpa di qoyyidi takallum,kitob dan ghoibah.
Contoh;
1. قَائِمٌ فَوْزً(fauzan berdiri)
2. الفَوْزَانِ قَائِمَانِ(dua fauzan berdiri)
3.الفَوْزُوْنَ قَائِمُوْنَ (Banyak fauzan berdiri)
2.MUBTADA’ ISIM DHOMIR
Mubtada’ isim dhomir ada 12,yaitu;
1.أنا
Menunjukan arti mutakallim wahdah (orang yang berbicara”saya”).
Isim dhomir أنا bisa untuk laki-laki dan perempuan.
Contoh;   اَنَا قَائِمٌ saya (laki-laki) berdiri
                 اَنَا قَائِمَةٌ saya (perempuan) berdiri
2.نحن
Menunjuka arti mutakallim ma’al ghoir/muaddzim nafsh(orang yang berbicara bersama yang lain/seorang yang bicara yang mengagungkan dirinya”kita”).
Contoh; نَحْنُ قَائِمُوْنَ kita (banyak laki-laki) berdiri
              نَحْنُ قَائِمَاتٌ kita (banyak perempuan) berdiri
3.أَنْتَ
Menunjukan arti mukhotob(seorang laki-laki yang diajak bicara”kamu”).
Contoh;  أَنْتَ قَائِمٌ kamu berdiri
Dalam contoh tersebut  أن    merupakan dhomir rofa’ munfasil,mabni sukun,dan mahal rofa’ karena menjadi mubtada’,sedang huruf ta’ adalah huruf kitob.
4.  أَنْتِ
Menunjukan arti muannasah mukhotobah(seorang perempuan yang diajak bicara”kamu”).
Contoh;   أَنْتِ قَائِمَةٌkamu (seorang perempuan)berdiri
Dalam contoh tersebut,   أَنْ adalah dhomir rafa’ munfasil,mabni sukun dan mahal rofa’ karena mubtada,sedang huruf ta’ adalah khitob.
5.   اَنْتُمَا
Menunjukan arti musanna mukhotob (dua orang yang diajak bicara) baik mudzakar maupun muannas.
Contoh ;    اَنْتُمَا قَائِمَانِkalian (dua orang laki-laki) berdiri
             أَنْتُمَا قَائِمَتَانِ kalian (dua orang perempuan) berdiri
Dalam contoh tersebut,  أن adalah dhomir rofa’ munfasil,mabni sukundan mahal rofa’ karena menjadi mubtada’,ta’ sebagai huruf khitob,mim sebagai huruf imad dan alif sebagai huruf yang menunjukan arti tasniyah.
6. أَنْتُمْ  
Menunjukan arti jama’ mudzakar mukhotob(beberapa orang laki-laki yang diajak bicara “kamu semua”).
Contoh ; أَنْتُمْ قَائِمُوْنَ kamu semua berdiri
Dalam contoh tersebut, أن sebagai dhomir rofa’ munfasil,mabni sukun dan mahal rofa’,karena menjadi mubtada’ ,ta’ sebagai huruf khitob sedangkan mim sebagai huruf yang menunjukan arti jama’.
7. أَنْتُنَّ
Menunjukan arti jama’ muannas mukhotob (beberapan perempuan yang diajak bicara).
Contoh;  أَنْتُنَّ قَائِمَاتٌ kalian (perempuan) berdiri
Dalam contoh tersebut, أنsebagai isim dhomir,mabni sukun,mahal rofa’,karena menjadi mubtada’ dan nun huruf yang menunjukan arti jama’ muannas.
8.  هُوَ
Menunjukan arti mufrod ghoib (dia seorang laki-laki)
Contoh ;   هُوَقَائِمٌ dia berdiri
Menurut ulama basroh lafad   هُوَ seluruhnya asalnya kalimah, mabni fatah sedang menurut ulama kuffah isim dhomirnya adalah ha’,sedang wawu sebagai huruf isba’ (memanjangkan suara).
9.  هِيَ
Menunjukan arti mufrodah ghoibah (dia seorang perempuan)
Contoh ;  هِيَ قَائِمَةٌ   dia berdiri
10.هُمَا
Menunjukan arti musanna ghoib (dia berdua),bisa untuk mudzakar dan muannas.
Contoh ;  هُمَا قَائِمَانِdia (dua orang laki-laki) berdiri
            هُمَا قَائِمَتَانِ dia (dua orang perempuan)berdiri
Dalam contoh tersebut, هُمَا sebagai isim dhomir rofa’ munfasil,mabni sukun dan mahal rofa’,karena sebagai mubtada’.
11. هُمْ
Menunjukan arti jama’ mudzakar ghoib (dia banyak laki-laki)
Contoh ;  هُمْ قَائِمُوْنَdia (banyak laki-laki) berdiri
Dalam contoh tersebut,  هُمْ sebagai isim dhomir rofa’ munfasil,mabni sukun dan mahal rofa’,karena sebagai mubtada’.
12. هُنَّ
Menunjukan arti jama’ muannas ghoib (dia beberapa perempuan)
Contoh ;  هُنَّ قَائِمَاتٌ dia (beberapa perempuan) berdiri
Dalam contoh tersebut,  هُنَّ merupakan isim dhomir rofa’ munfasil,mabni fathah,mahal rofa’,karena sebagai mubtada’.
CATATAN
Lafadz  هُنَّ ,هُمْ dan  هُمَاjika dibaca rofa’,maka sebagai dhomir munfasil,seperti contoh-contoh di atas dan jika dibaca nasob,maka sebagai dhomir muttasil.
Contoh ;       ضَرَبْتُهُمَا    Saya sudah memukul dua orang laki-laki
                          ضَرَبْتُهُمْ  Saya sudah memukul banyak laki-laki
                          ضَرَبْتُهُنَّ Saya sudah memukul banyak perempuan



C.PEMBAGIAN KHOBAR
وَاْلغَبَرُقِسْمَانِ مُفْرَدٌ وَغَيْرُمُفْرَدٍ فَااْلمُفْرَدُ نَحْنُ زَيْدٌ فَائِمٌ وَغَيْرُ مُفْرَدِ أَرْبَعَةُ أَشْيَاءَ : أْاْلجَرُ وَاْلمَجْرُوْرُ وَالظَّرْفُ وَاْلفِعْلُ مَعَ فَاعِلِهِ وَاْلمُبْتَدَأُ مَعَ خَبَرِهِ نَحْنُ قَوْلِكَ زَيْدٌ فِي الدَّارِ وَزَيْدٌ عِنْدَكَ وَزَيْدٌ قَامَ أَبُوْهُ وَزَيْدٌجَارِيَتُهُ ذَاهِبَةُ
Khobar dibagi dua,yaitu ; mufrod dan ghoeru mufrod,sedang khobar mufrod sudah didahulukan penuturannya,khobar khoeru mufrod dibagi menjadi 4,yaitu yang berupa jar,majrur,dhorof,fiil dan fa’ilnya dan mubtada dan khobarnya.
1.KHOBAR MUFROD
وَهُوَ مَا لَيْسَ جُمْلَةٌ وَلَأ شَبِيْهًا بِهَا وَلَوْ كَانَ مُثَنَّئ أَوْ مَجْمُوْعًا
Yaitu khobar yang tidak berupa jumlah atau yang serupa jumlah,walaupun berupa isim tasniyah atau jama’.
Contoh ; زَيْدٌ قَائِمٌ      zaid berdiri
        الزَّيْدَانِ قَائِمَانِ          dua zaid berdiri
             اَلزَّيْدُوْنَ قَائِمُوْنَ      beberapa zaid berdiri
Dalam contoh tersebut lafadz  قَائِمُوْنَ , قَائِمَانِ , قَائِمٌ tarkibnya sebagai khobar mufrod,dikarenakan bukan merupakan jumlah serta dibaca rofa’.
2.KHOBAR KHOERU MUFROD
اْلمُرَادُ بِغَيْرِ اْلمُفْرَدِ أْلجُمْلَةِ أَوْشِبْهُمَا
Yang dimaksud khoeru mufrod yaitu jumlah dan sesamanya.
Khoeru mufrod dibagi menjadi 4,yaitu;
a.JAR MAJRUR
Disyaratkan berupa jar majrur yang tam,yaitu maknanya bisa dipaham tanpa menyebutkan mutaallaqnya (lafadz yang dihubungi).
Contoh ;  زَيْدٌ فِي الدَّارِ zaid di dalam rumah.
Sedang jar majrur yang naqis,yaitu maknanya tidak bisa dipaham tanpa menyebutkan mutaallaqnya,tidak bisa dijadikan khobar.
Contoh ;  زَيْدٌ بِكَ
Lafadz ini jar majrurnya tidak bisa dipaham maknanya jika tidak menyebutkan mutaallaqnya seperti ;
زَيْدٌ وَاثِقٌ بِكَ zaid percaya padamu.
b.DHOROF
Disyaratkan berupa dhorof yang tam yaitu yang maknanya bisa dipaham tanpa menyebutkan mutaallaq.
Contoh ;   زَيْدٌ عِنْدَكَ zaid disismu
c.FI’IL DAN FA’ILNYA
            Khobar yang berupa fi’il dan fa’il dinamakan jumlah fi’liyah (yaitu jumlah yang dimulai dengan fi’il).
Contoh ; زَيْدٌ قَامَ أَبُوْهُ  zaid ayahnya berdiri
              زَيْدٌ ضُرِبَ غُلاَمُهُzaid pembantunya dipukul
Dalam contoh tersebut,jumlah قَامَ أَبُوْهُ yang tersusun dari fi’il dan fa’il,serta jumlah ضُرِبَ غُلاَمُهُ yang tersusun dari fi’il dan naibul fa’il,menjadi khobar mahalnya rofa’.
d.MUBTADA’ BESERTA KHOBARNYA
            Khobar yang berupa susunan mubtada’ dan khobar dinamakan jumlah ismiah (jumlah yang dimulai dengan kalimat isim).
Contoh ;  زَيْدٌ جَارِيَتُهُ ذَاهِبَةٌzaid jariahnya bepergian
Dalam contoh tersebut,lafadz جَارِيَتُهُ ذَاهِبَةٌ yang merupakan susunan mubtada’ khobar,kedudukannya sebagai khobar jumlah,mahal rofa’.


PENUTUP
A.KESIMPULAN
            Mubtada adalah isim yang dibaca rofa’ yang disepikan dari amil-amil sebangsa lafdziyah.Mubtada dibagi menjadi mubtada isim dhomir dan mubtada isim dhohir.Sedangkan khobar adalah kalimat isim yang dibaca rofa’ yang disandarkan pada mubtada.Khobar dibagi menjadi khobarv mufrod dan khobar khoeru mufrod.
            Penjelasanya telah dikemukakan dipembahasan.

B.SARAN
            Semoga sedikit ulasan dari kelompok kami mengenai mubtada’ dan khobar dapat menjadi pencerah sekaligus menjawab pertanyaan “sebenarnya apa yang dinamakan mubtada’ dan khobar tersebut ? ”.
            Bahasa arab adalah ilmu yang sangatv penting,hendaknya setelah kita tahu ilmunya maka kita mengajarkannya kepada yang membutuhkan.









DAFTAR PUSTAKA
1.Darsono,T.Ibrahim.2008.Fasih Berbahasa Arab kelas VII MTs.Tiga Serangkai:Solo
2.Fu’ad Ni’mah.2009.Mulakhos Qowa’idul Lughotul ‘Arobiyah.Surabaya:Al Hidayah
3.M.Sholihuddin Shofwan.1999.Mabadi An-Nahwiyah.Jawa Timur: Darul Hikmah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar