BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Filsafat Islam merupakan filsafat yang seluruh cendekianya adalah muslim. Ada sejumlah
perbedaan besar antara filsafat Islam dengan filsafat lain. Pertama, meski
semula filusuf-filusuf muslim klasik menggali kembali karya filsafat Yunani terutama
Aristoteles dan Plotinus, namun kemudian menyesuaikannya dengan ajaran Islam.
Kedua, Islam adalah agama tauhid. Maka, bila dalam filsafat lain masih ‘mencari
Tuhan’, dalam filsafat Islam justru Tuhan ‘sudah ditemukan, dalam arti bukan
berarti sudah usang dan tidak dibahas lagi, namun filsuf islam lebih memusatkan
perhatiannya kepada manusia dan alam, karena sebagaimana kita ketahui,
pembahasan Tuhan hanya menjadi sebuah pembahasan yang tak pernah ada finalnya.
B.RUMUSAN
MASALAH
Dalam
makalah ini akan dibahas beberapa hal diantaranya;
1.Pengertian
Filsafat Islam
2.Hakekat
dan Obyek Filsafat Islam
3.Metode
Filsafat Islam
4.Metode
Pembuktian Kebenaran
C.TUJUAN
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Study
Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN
Kata filsafat
berasal dari bahasa Yunani (philosopia) yang berarti cinta kebijaksanaan.Dalam
islam filsafat biasanya disebut dengan hikmah,hakim dalam konteks filsafat.Ahli
filsafat biasanya dikenal dengan nama filosof.
Secara terminologi
filsafat diartikan dengan beraneka ragam definisi.Al Farabi mendefinisikan
filsafat adalah al ilmu bil maujudat bimahiya maujudah (mengetahui semua
ada karena ada).Ada juga yang mendefinisikan filsafat sebagai ilmu
almaujudati bid’illal al baidah (ilmu tentang wujud melalui sebab-sebanya
yang jauh),yakni pengetahuan yang yakin akan sampai kepada sebab-sebab
tertentu.
Filsafat islam
bukanlah jiplakan dari filsafat yunani karena filsafat muslim pertama-tama dan
secara kusus menggarap masalah-masalah yang berasal dari dan mempunyai
relevansi bagi umat islam.Jadi,filsafat islam adalah filsafat yang ditulis
dalam dunia islam,baik penulisnya orang muslim,kristen ataupun yahudi.
B.HAKEKAT DAN OBYEK FILSAFAT ISLAM
Filsafat islam
dapat diartikan sebagai kegiatan pemikiran yang bercorak islami.Hakekat
filsafat islam menurut Dr.Musa Asy’arie adalah akal dan alqur’an.Akal yang
memungkinkan aktifitas itu menjadi aktifitas kefilsafatan dan Alqur’an yang
menjadi ciri keislamannya.Akal sebagai subyek berfungsi untuk memecahkan
masalah,Sedangkan Alqur’an memberikan wawasan moralitas atas pemecahan masalah
yang diambil oleh akal.Dalam hubungan ini,obyek kajian filsafat islam dalam
tema besar adalah Tuhan,alam,manusia dan kebudayaan.
Dengan demikian
menggunakan alqur’an dan akal artinya berfikir dan berdzikir ,Yaitu berfikir
tentang ciptaan Alloh SWT dan berdzikir tentang kekuasaan Alloh SWT.Berfikir
tentang Alloh SWT melahirkan kebudayaan yang sifatnya relatif,sedangkan berdzikir
kepada Alloh SWT adalah pengakuan bahwa yang mutlak hanya Alloh SWT sendiri.
C.METODE FILSAFAT ISLAM
Dalam dunia
filsafat islam ada beberapa teori kebenaran yaitu;
1.Empirisme
Menurut teori
empirisme ini penerapan inderawi merupakan satu-satunya sumber
kebenaran.Muhammmad Iqbal berpendapat bahwa pengetahuan empiris merupakan salah
satu bentuk pengetahuan yang ditekankan dan diakui oleh alqu’an dalam rangka
mencari pengetahuan.
Banyak ayat yang
mengindikasikan pengakuan alqur’an terhadap pengetahuan indrawi seperti dalam
surat albaqoroh;164
(sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,silih bergantinya
malam dan siang,bahtera yang berlayar dilautanmembawa apa yang berguna bagi
manusia dan bagi yang diturunkan dari langit berupa air,lalu dengan air itu
kami hidupkan bumi sesudah mati (kering)nya dan Dia sebarkan dibumi itu segal
jenis hewan dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan
bumi,Sungguh (terdapat) tanda-tanda kekuasaan Alloh SWT bagi kaum yang
berfikir).
2.Rasionalisme
Rasionalisme
adalah pandangan yang mengatakan bahwa kita mengetahui apa yang kita pikirkan
dan bahwa akal mempunyai kemampuan untuk mengungkapkan kebenaran dengan dirinya
sendiri atau bahwa pengetahuan itu diperoleh dengan membanding-bandingkan
antara ide dengan ide.
Dalam hal ini Ibnu
Khaldun mengajukan teorinya mengenai akal sebagai sumber pengetahuan yaitu bahwa;
(manusia memahami keadaan diluar dirinya dengan kekuatan pemahaman
melalui penalaran pikirannya (akalnya) yang ada dibalik panca indera.Dengan
bakat pengetahuan yang dimilikinya manusia pertama dapat mengungguli
malaikat,sehimgga malaikat tunduk dan hormat kepadanya).QS.AL BAQOROH ;30-33).
3.Irrasionalisme
Menurut teori ini
sumber pengetahuan adalah intuisi/pemahaman langsung tentang pengetahuan yang
tidak merupakan hasil pemikiran yang sadar / pesepsi indra yang langsung.
Berkaitan dengan
intuisi ini Bergson mempunyai asumsi bahwa intuisi mempunyai logika sendiri
disamping otak logika akalnya.Intuisi menurutnya adalah semacam “simpati intelek”
dan dengan perantaranya orang bisa bertindak ke dalam inti suatu benda.
Al Khazali juga
berpendapat bahwa kemampuan kita untuk
mengetahui ada di dalam ruh.Dalam kaitanya dengan pengetahuan intuitif ini
menyatakan bahwa bentuk kebenaran maupun pengetahuan diberika oleh Tuhan kepada
yang beriman melalui hatinya.(Dan barang siapa yang beriman kepada
Alloh,niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya.Dan Alloh Maha Mengetahui
segala sesuatu).QS.ATTAGHOBUN;11.
D.METODE PEMBUKTIAN KEBENARAN
Sebagiamana telah
diuraikan diatas tujuan filsafat islam tidak lain adalah untuk menemukan
kebenaran.Menurut Ibnu Rush (1969;54) ilmu yang benar merupakan tujuan utama
syari’at disamping amal yang benar.Ada 3 metode menurut Ibnu Rusd yaitu;
1.Metode Retorika (al kitabiyah)
2.Metode Dialektif (al jadaliyah)
3.Metode Demontrasi (al burganiyah)
Sesuai dengan
tingkat kemampuannya secara umum dibagi menjadi 3 golongan;
1.Mereka yang sama sekali bukan ahli takwil,yitu orang yanga
berfikir retorik,yang merupakan mayoritas manusia.Tidak ada seorangpun yang
berakal sehat kecuali dari kelompokmmanusia dengan kriteria berkemampuan
melakukan pembuktian secara retorik (khitabi).
2.Kelompok yang termasuk ahli dalam takwil dialektrik.Mereka ini
secara alamiah maupun karena latihan filsafat mampu berfikir secara diaktrik
(jadali).
3.Kelompok yang termasuk ahli dan melakukan takwil yakini.Mereka
itu secara alamiah maupun latihan filsafat ,sehingga mampu berfikir secara
demonstratif.
Dengan demikian metode pembuktian kebenaran secara garis besar
dibagi menjadi dua yaitu;
1.Metode pembuktian yang secara umum dikonsumsikan bagi sekelompok
besar manusia (orang awam)sebagai sarana untuk menerima kebenaran.
2.Metode pembuktian yang secara spesifik dikonsumsikan bagi
sekelompok kecil manusia.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Filsafat islam
dapat diartikan sebagai kegiatan pemikiran yang bercorak islami.Hakekat
filsafat islam menurut Dr.Musa Asy’arie adalah akal dan alqur’an.Akal yang
memungkinkan aktifitas itu menjadi aktifitas kefilsafatan dan Alqur’an yang
menjadi ciri keislamannya.Akal sebagai subyek berfungsi untuk memecahkan
masalah,Sedangkan Alqur’an memberikan wawasan moralitas atas pemecahan masalah
yang diambil oleh akal.Dalam hubungan ini,obyek kajian filsafat islam dalam
tema besar adalah Tuhan,alam,manusia dan kebudayaan.
Dengan demikian
menggunakan alqur’an dan akal artinya berfikir dan berdzikir ,Yaitu berfikir
tentang ciptaan Alloh SWT dan berdzikir tentang kekuasaan Alloh SWT.Berfikir
tentang Alloh SWT melahirkan kebudayaan yang sifatnya relatif,sedangkan
berdzikir kepada Alloh SWT adalah pengakuan bahwa yang mutlak hanya Alloh SWT
sendiri.
B.SARAN
Para filusuf tidak
dengan mudahnya menarik kesimpulan tentang filsafat,semangat untuk mengkaji
ilmu pengetahuan tiada henti hingga ajal menjemputnya.Jiwa filusuf muslim
terdahulu patut ditiru oleh generasi penerus bangsa dan penegak agama islam
zaman sekarang.
Marilah kita
senantiasa bersemangat dalam mengkaji ilmu-ilmu Alloh,karena barang siapa yang
mau bahagia di dunia yaitu dengan ilmu,barang siapa yang mau bahagia di akhirat
yaitu dengan imu dan barang siapa yang ingin bahagia dunia akhirat yaitu dengan
ilmu jua.
DAFTAR PUSTAKA
1.Prof.DR.H.M.Amin Syukur.M.A,dkk.1988.Metodologi Study
Islam.Semarang:Gunung jati.
2.DR.Akhmad Hatta, MA.2011.Tafsir Qur’an Perkata.Jakarta:Maghfiroh
Pustaka.
3.www.Filsafatislam.com
4.Olver leaman.1989.Pengantar Filsafat Islam.Jakarta:Rajawali Pers.
5.Hanafi,Ahmad.1996.Pengantar Filsafat Islam.Jakarta:Bulan bintang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar